OJK Galakkan Literasi Keuangan untuk Generasi Muda
Ilustrasi OJK--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) aktif meluncurkan program literasi keuangan untuk generasi muda, dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang produk dan layanan di sektor jasa keuangan, termasuk investasi.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menekankan bahwa banyak individu tergiur oleh tawaran investasi yang menjanjikan, tanpa menyadari potensi risiko yang menyertainya, terutama jika investasi tersebut tidak memiliki legalitas yang jelas.
"Mahasiswa perlu lebih memahami dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan yang kini semakin mudah diakses sebagai bagian dari strategi perencanaan keuangan mereka," ujar Inarno saat menghadiri acara OJK Mengajar di Universitas Kuningan (UNIKU), Cirebon.
BACA JUGA:OJK Tutup 10.890 Entitas Ilegal, Kerugian Masyarakat Mencapai Rp139,67 Triliun
BACA JUGA:OJK Siapkan Sanksi untuk Investree Terkait Kasus Gagal Bayar
Kegiatan ini adalah bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun OJK yang ke-13 dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2024.
Inarno mengajak mahasiswa untuk tetap waspada dan menerapkan prinsip 2L, yaitu Legal dan Logis.
Ia mengingatkan agar mereka mempelajari berbagai karakteristik produk dan layanan keuangan, termasuk manfaat, risiko, prosedur transaksi, dan cara mengajukan pengaduan.
Ia juga memperingatkan agar mahasiswa tidak terjebak dalam investasi ilegal yang menawarkan imbal hasil tinggi, yang dapat merugikan mereka sebagai konsumen.
Inarno mendorong sivitas akademika untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di pasar modal, sehingga masyarakat dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi.
BACA JUGA:OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Digital di Kalangan Mahasiswa untuk Masa Depan yang Lebih Cerdas
BACA JUGA:OJK Jambi Minta Bank Awasi Rekening Dicurigai Terafiliasi Judi Online
Jawa Barat telah mencatatkan diri sebagai daerah dengan jumlah investor pasar modal tertinggi di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut.
Hingga September 2024, jumlah investor di Jawa Barat mencapai 2,8 juta, mewakili lebih dari 20 persen dari total 13,9 juta Single Investor Identification (SID) di tanah air. (*)