Lima Spesies Keong Asli Indonesia Berpotensi Jadi Obat Luka dan Asma

Warga menunjukkan keong sawah atau tutut (Pila ampullacea) di Situ Cikaret--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menemukan harta karun tersembunyi di hutan-hutan Indonesia: lendir keong.

Cairan licin yang dihasilkan oleh lima spesies keong darat ini ternyata mengandung senyawa ajaib yang berpotensi menjadi obat untuk berbagai penyakit, mulai dari luka hingga asma.
Indonesia, dengan kekayaan hayati yang melimpah, kembali memberikan kejutan bagi dunia medis.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN mengungkapkan potensi luar biasa dari lendir keong darat.

BACA JUGA:Olahraga Santai Disarankan bagi Penderita Penyakit Jantung

BACA JUGA:Jenis-Jenis Penyakit Jantung Kardiomiopati dan Gejalanya

Lima spesies keong, yaitu Lissachatina fulica, Amphidromus palaceus, Dyakia rumphii, Ampullariidae, dan Viviparidae, menjadi sorotan karena kandungan senyawa bioaktifnya yang menjanjikan.
"Salah satu senyawa yang paling menarik adalah allantoin," ujar Ayu Savitri Nurinsiyah, peneliti BRIN.

"Senyawa ini memiliki kemampuan regenerasi jaringan yang sangat baik, sehingga sangat potensial untuk pengobatan luka dan kulit yang rusak."

Selain allantoin, lendir keong juga mengandung berbagai senyawa antibakteri alami yang dapat melawan infeksi.
Amphidromus palaceus, salah satu spesies endemik Indonesia, menjadi pusat perhatian karena keindahan cangkangnya yang unik. Namun, di balik keindahannya, keong ini menyimpan rahasia besar dalam lendirnya.

"Kami percaya bahwa lendir keong ini dapat menjadi alternatif alami untuk antibiotik yang semakin resisten," tambah Ayu.
BACA JUGA:Memahami Penyakit Tinnitus di Telinga, Ini Gejala dan Penanganannya

BACA JUGA:Cegah Penyakit Menular, Lapas Muara Bungo Lakukan Skrining TB Paru
Potensi yang Tak Terbatas
Penemuan ini membuka peluang besar bagi pengembangan obat-obatan baru yang lebih aman dan efektif.

Selain untuk pengobatan, lendir keong juga memiliki potensi besar dalam industri kosmetik.

Kandungan kolagen dan elastin dalam lendir dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.
Namun, untuk mewujudkan potensi ini, masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Para peneliti perlu mengidentifikasi senyawa aktif secara spesifik, menguji efektivitasnya pada berbagai model penyakit, dan mengembangkan metode ekstraksi yang efisien dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

BACA JUGA:Meski Terlihat Sehat, Perokok Masih Rentan Terhadap Penyakit Serius
Tantangan dan Peluang
Salah satu tantangan utama adalah menjaga keberlangsungan populasi keong di alam liar. Pemanfaatan lendir keong harus dilakukan secara berkelanjutan agar tidak merusak ekosistem.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan