Kolam Retensi Tak Kunjung Dibangun, Warga Sekitar JBC Terus Menderita Akibat Banjir
TINJAU KOLAM RETENSI: Anggota DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata dan dinas terkait meninjau drainase yang dibuat di depan toko Mitra 10 Kawasan JBC, Kota Jambi kemarin (7/11). FOTO: ANDRI BA/JAMBIEKSPRES --
"Cek dulu air hujan bagaimana jalurnya masuk ke saluran. Ada hambatan dimana. Kemarin kan hujan sangat deras, tolong cek apa yg menghambat air hujan yang debitnya banyak sekali kala itu, masuk ke saluran," akunya.
BACA JUGA:Hasil Sidak Disnakertrans ke JBC, Pekerja Masih Abaikan K3 dan Terancam Pekerjaan Dihentikan
BACA JUGA:Pengawas Akan Datangi Proyek, JBC Abaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ia meminta semua pihak melihat secara menyeluruh penyebab banjir. Harus diurutkan mulai dari titik banjir nya.
"Lubang untuk air hujan masuk ke saluran itu yang perlu diperbesar, karena JBC sudah buat saluran yang besar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Jambi Yazzer Arafat mengatakan, pihaknya telah beberapa kali menyurati JBC untuk merealisasikan kolam retensi ini.
"Kolam retensi bisa kurangi luas genangan, kurangi percepatan air. dengan adanya kolam bisa transitkan air, selain membudayakan jangan membuang sampah pada sungai agar lancarnya air mengalir," sebutnya.
Untuk kolam retensi JBC ini, ia mengatakan baru sampai tahapan desain dan belum diantar ke BWSS selaku pihak yang mempunya kewenangan revisi desain.
Warga RT 9 Choiriah menyatakan pada Jumat curah hujan setinggi pinggang. Bahkan kejadian itu terjadi beberapa kali saat hujan deras.
BACA JUGA:Jika Ada Kejanggalan Soal JBC, Dewan Persilakan Konsumen Mengadu ke DPRD
"Sebelum dibangun JBC ini tidak seperti ini hanya sekaki, tapi setelah pembangunan lebih tinggi nambah potensi banjir, malah airnya bisa naik ke kamar seperti hari Jum'at banjir 4 jam sudah segitu," ucap ibu rumah tangga ini.
"Kami kelabakan, kayak air tumpah dari bah. Sebelum JBC terbangun ada banjir tetapi cepat surut airnya," akunya.
Senada dengan Choiriah, Imas menangis dihadapan Ivan Wirata. Ia meminta Ivan benar-benar menindaklanjuti keluhan masyarakat. Karena tiap ada hujan lebat ia tidak bisa bekerja karena membersihkan rumahnya yang digenangi banjir.
"Tolong ya pak dikawal nian, kami kalau masih sekali lagi banjir seperti ini akan mengamuk, saya pegawai terpaksa dak kerja karena bereskan rumah yang banjir, capek begini terus," sebutnya.