Arsip Digital Belum Optimal

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jambi, H. Abdullah Saman--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Penerapan arsip digital di Kanwil Kemenag Provinsi Jambi belum optimal. Perbaikan terus dilakukan, dan pihak Kanwil berharap pada tahun mendatang semua Kantor Agama di kabupaten/kota di Jambi bisa menerapkan.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi Abdullah Saman mrngatakan arsip digital itu tergabung dalam Sistem Informasi Kearsipan Dinamis terintegrasi (Srikandi). 

"Dimana secara perlahan dan bertahap pada Kanwil Kemenag namun belum optimal, akan dilakukan percepatan sebagai tanggungjawab agar aplikasi Srikandi dapat diterapkan secara menyeluruh untuk tata naskah dinas di lingkungan kerja," sampainya.

Bentuk keseriusan peningkatan kualitas SDM itu, Kemenag pada akhir pekan lalu melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Aplikasi Srikandi. Yang dihadiri perwakilan lengkap dari 11 kabupaten/kota Se-Provinsi Jambi.

BACA JUGA:Kemenag Dorong Digitalisasi Tingkatkan Tata Kelola ZIS di Indonesia

BACA JUGA:Kemenag Buka Pendaftaran Program Studi Baru Bagi PTKI

Dengan menghadirkan dua narasumber dari Kementerian Agama RI Jakarta, yakni Ahmad Maulana selaku Koordonator kearsipan dan Tata Usaha/Arsiparis Ahli Madya Biro Umum dan Ragil Dwi Nugroho, pelaksana pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.

Saman meyakini dengan Bimtek ini bisa sebagai pembinaan dan peningkatan kualitas ASN dalam rangka mewujudkan pelayanan kearsipan yang modern dan lebih baik di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Povinsi Jambi.

“Layanan digital telah menjadi bagian integral dari aktivitas dan operasional berbagai organisasi pemerintahan, maka ASN dituntut untuk melek terhadap teknologi di setiap lini pekerjaannya agar peningkatan efisiensi kerja dan pelayanan public yang prima dapat tercapai," ungkapnya.

Saman menuturkan bahwa Transformasi Digital yang merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama RI mendorong pengembangan inovasi dan juga optimalisasi seluruh layanan public berbasis digital.

“Transformasi digital dibidang kearsipan terlihat dari berbagai perubahan, seperti penciptaan arsip yang awalnya menggunakan kertas menjadi berbasis digital, penggunaan arsip yang awalnya dilakukan secara offline menjadi secara online," katanya.

"Penyimpanan arsip yang awalnya disimpan di depo arsip menjadi penyimpanan didalam basis data, penandatanganan dan pengiriman surat yang awalnya dilakukan secara manual menjadi secara elektronik, maka untuk mewujudkan tata kelola arsip dan dokumen elektronik yang modern, efektif dan efisien ditetapkanlah Srikandi sebagai aplikasi umum bidang kearsipan dinamis yang wajib diimplementasikan," pungkasnya. (*)

 

Tag
Share