Hilirasi Semua Komoditas, Pidato Perdana Prabowo Sebagai Presiden

SAPA MASYARAKAT: Presiden Prabowo Subianto menyapa masyarakat saat melintasi Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (20/10/2024). FOTO: ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN/YU --

Di samping itu, kata Jokowi, Prabowo dan jajarannya juga harus mengakomodasi seluruh keinginan-keinginan besar serta cita-cita masyarakat yang sangat banyak sekali.

"Dan, semoga beliau diberikan kesehatan, kekuatan, untuk memimpin negara yang sangat besar ini," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan pesan terakhirnya kepada masyarakat Indonesia untuk selalu hidup rukun membangun bangsa.

"Rukun, bersatu, berangkulan, membangun negara ini. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo," ujarnya.

Terpisah, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan pangsa pasar harus menjadi pertimbangan utama saat melakukan kebijakan hilirisasi pada suatu komoditas.

"Hilirisasi komoditas ini, yang pertama kita harus menciptakan pasarnya dulu. Jangan sampai ketika kita melakukan hilirisasi semua komoditas, nggak ada pasar-pasarnya lagi," kata Nailul saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Nailul menyampaikan pasar menjadi bagian yang sangat penting untuk menyukseskan kebijakan hilirisasi.

Dengan adanya permintaan, kata Nailul, secara otomatis komoditas tersebut memiliki nilai tambah, sehingga mampu memberikan pemasukan bagi negara.

Selain itu, dalam kebijakan hilirisasi juga harus mengutamakan keberlanjutan bagi lingkungan.

Sebagai contoh, lanjut Nailul, kelapa sawit adalah komoditas yang mampu memberikan dampak dari hulu ke hilir.

Menurutnya, yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana proses produktivitas kelapa sawit tersebut bagi lingkungan.

"Pembakaran lahan dan sebagainya yang akhirnya menimbulkan hilirisasi sawit itu, dia tidak baik bagi lingkungan, bagi masyarakat, dan sebagainya. Jadi kompensasi sebenarnya hilirisasi itu, harus mengedepankan aspek dari sustainability-nya atau aspek dari keberlanjutan," ujarnya.

Nailul mengatakan Indonesia telah memiliki banyak riset terkait dengan komoditas mana saja yang siap untuk hilirisasi. Dari laporan-laporan tersebut, Pemerintahan yang baru hanya perlu mereplikasi dan mengimplementasikannya.

Menurutnya, Presiden RI Prabowo Subianto yang baru saja dilantik harus segera mencari tahu pasar mana saja yang dapat memberikan peluang bagi komoditas asal Indonesia untuk hilirisasi.

"Yang paling penting adalah pangsa pasarnya ada, terus juga harus sustain, SDM. Saya rasa itu yang paling penting kalau menyangkut hilirisasi," kata Nailul.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan