Pakar UI Soroti Manfaat dan Tantangan AI dalam Pendidikan
Perwakilan Nvidia Indonesia Adrian Lesmono memperlihatkan contoh pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di Solo--
Untuk mengatasi masalah ini, alat pendeteksi penggunaan AI yang tidak bertanggung jawab, seperti GPT-Zero dan Turnitin, dapat menjadi solusi yang efektif. Alat-alat ini membantu guru untuk mengidentifikasi siswa yang menggunakan AI secara tidak etis dalam menyelesaikan tugas.
Lebih jauh, Firman menegaskan bahwa integrasi AI dalam pendidikan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Para guru dan perancang kurikulum perlu memahami tahapan-tahapan yang tepat dalam penggunaan AI, dengan batasan yang jelas tentang kapan dan bagaimana alat ini dapat digunakan.
"Penggunaan AI dalam pendidikan memang menawarkan banyak peluang, tetapi kita tidak boleh mengabaikan potensi bias dan kesalahan yang mungkin muncul dalam proses AI. Ini penting agar hasil pembelajaran tetap sesuai dengan tujuan yang diinginkan," pungkasnya.
BACA JUGA:UI dan Indiana University Siap Realisasikan Kolaborasi Pendidikan
BACA JUGA:Kemendikbudristek Ciptakan Lingkungan Pendidikan Aman Melalui PPKSP
Dengan demikian, meskipun AI memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita mendidik, penting untuk menerapkannya secara bijaksana, agar manfaatnya dapat dirasakan tanpa mengorbankan perkembangan kognitif dan keterampilan kritis siswa. (*)