KPK Sebut Pihak Terjaring OTT Bengkulu Bertambah Jadi Delapan Orang

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa jumlah pihak yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu (23/11) malam bertambah menjadi delapan orang.
"Sampai saat ini, sudah ada delapan orang dari jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu yang diamankan oleh KPK," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dalam konfirmasi di Jakarta.
KPK telah membawa delapan orang tersebut ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Selain itu, dalam operasi tersebut, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai dan dokumen. Namun, jumlah uang yang disita belum dirinci lebih lanjut.
"Selain itu, ada juga barang bukti berupa dokumen dan barang bukti elektronik," tambah Tessa.
Salah satu yang turut menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK adalah Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Rohidin tiba di gedung tersebut sekitar pukul 14.39 WIB dengan mengenakan pakaian hitam, masker, dan topi putih, dikawal oleh personel KPK dan polisi.

Setibanya di lokasi, ia langsung menuju ruang pemeriksaan tanpa memberikan komentar kepada media.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga membenarkan bahwa tim penyidik KPK telah menangkap tujuh orang dalam kegiatan penyidikan di Bengkulu.

"Saya baru dapat laporan dari staf yang membenarkan ada giat penindakan di Bengkulu. Ada tujuh orang diamankan," ujar Alexander saat dikonfirmasi di Jakarta.
Alex menyebutkan bahwa OTT tersebut berkaitan dengan dugaan pungutan terhadap pegawai untuk pendanaan pilkada.

"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada," jelasnya.
Alexander menambahkan bahwa rincian lebih lanjut tentang kasus ini dan siapa saja pihak yang terlibat akan disampaikan dalam konferensi pers yang dijadwalkan sore ini.

"Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan," tambahnya.
Di tempat terpisah, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata juga membenarkan adanya kegiatan KPK di Bengkulu. Ia mengungkapkan bahwa pemeriksaan sedang dilakukan di Mapolresta Bengkulu.

"Iya betul KPK, cuma untuk kegiatannya kita tunggu sebentar. Untuk jumlahnya saya belum tahu, kita tunggu saja dulu. Karena yang melakukan kegiatan bukan Polresta Bengkulu dan saya tidak tahu apa-apa kegiatannya," ungkapnya.
Deddy menambahkan bahwa Polresta Bengkulu hanya melakukan pengamanan terkait kegiatan yang dilakukan oleh KPK, namun tidak mengetahui rincian lebih lanjut mengenai isi kegiatan tersebut. (*)

Tag
Share