Waspada! Pelemahan Rupiah Ancam Ekonomi Indonesia
Petugas perbankan menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (4/12), di tengah rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan hasil lebih baik dari perkiraan.
Pada awal sesi perdagangan, rupiah terpantau melemah 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.974 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang tercatat di Rp15.946 per dolar AS.
BACA JUGA:Rupiah Tertekan di Tengah Ketegangan Konflik Ukraina-Rusia dan Kebijakan Ekonomi Indonesia
BACA JUGA:Efek Kemenangan Trump Terhadap Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Mata Uang Lain
Lukman menyebutkan, dolar AS berpotensi melanjutkan penguatan setelah data Jolt menunjukkan pembukaan lowongan pekerjaan mencapai 7,74 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi yang hanya 7,48 juta.
Meski tidak ada data ekonomi domestik yang dirilis hari ini, Lukman mengungkapkan bahwa angka inflasi Indonesia yang turun menjadi 1,5 persen pada laporan yang dipublikasikan pada Senin lalu memberi tantangan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menjaga suku bunga tetap tinggi, apalagi untuk menaikkannya. Kondisi ini turut memberi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
BACA JUGA:Peredaran Uang Palsu Merajalela, Pedagang Toko Kelontong Jambi Rugi Jutaan Rupiah
BACA JUGA:Rupiah Melemah Tertekan Polemik RUU Pilkada di DPR
Sebagai gambaran, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.900 hingga Rp16.000 per dolar AS pada perdagangan hari ini. (*)