Ekonom Sebut Pinjaman Online Legal Miliki Potensi Ekonomi Besar
Warga menunjukan data penggunaan ponsel saat sosialisasi literasi digital dan bahaya jeratan judi online dan pinjaman online di RPTRA Intiland Teduh Semper Barat.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ekonom dan Direktur Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan bahwa industri pinjaman online (pinjol) legal memiliki peluang ekonomi yang signifikan, seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
“Pinjaman online sering kali dianggap negatif, padahal sebenarnya banyak sisi positifnya dan peluang ekonominya sangat besar,” ungkap Piter dalam Media Group Discussion Indonesia Digital Economy Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (5/12).
Piter menjelaskan, layanan pinjaman online berkembang pesat karena kemudahan akses yang ditawarkan, berkat dukungan teknologi digital.
BACA JUGA:Praktisi Hukum Serukan Pentingnya UU Fintech untuk Atasi Pinjol Ilegal
BACA JUGA:Anak Muda Perlu Pahami Pengelolaan Keuangan untuk Hindari Pinjol Ilegal
“Pinjol ini menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses layanan perbankan yang cenderung ketat,” ujarnya.
Namun, ia juga menekankan pentingnya perlindungan dan keamanan bagi pengguna pinjaman online legal untuk menjaga kepercayaan publik.
"Kita membutuhkan regulasi yang jelas dan kerjasama dari berbagai pihak untuk menjaga keberlanjutan dan perkembangan industri ini," tambah Piter.
Piter mengusulkan agar ada garis pemisah yang jelas antara pinjaman online yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan layanan penipuan digital, sehingga masyarakat bisa dengan mudah membedakan layanan pinjaman yang sah dan yang berpotensi merugikan.
“Definisi yang jelas akan membantu masyarakat dalam membedakan antara fintech lending yang legal dan aplikasi digital yang berpotensi menjadi tindakan kriminal,” jelas Piter.
Merujuk pada laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, Piter menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai USD 90 miliar pada akhir 2024 dan dapat berkembang lebih besar lagi pada 2030, dengan dominasi sektor e-commerce yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. (*)