BBMKG Ungkap Gangguan Siklonik di Selatan NTT Pengaruhi Cuaca Bali

Tangkapan layar - Citra satelit Himawati-9 terkait cuaca di wilayah Bali, Minggu (12/1/2025). ANTARA/BMKG. --

DENPASAR, JAMBIEKSPRES.CO- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan adanya gangguan tropis berupa sirkulasi siklonik di selatan perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mempengaruhi cuaca di Bali.

Diperkirakan, hujan dan angin kencang akan terjadi pada 12-14 Januari 2025.

Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa gangguan tropis tersebut mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dan angin kencang.

"Gangguan tropis itu mendukung pembentukan awan konvektif—hujan—dan potensi angin kencang," kata Cahyo di Denpasar pada Minggu.

BACA JUGA:Operasi Modifikasi Cuaca 2025 Diterapkan Berdasarkan Analisis Komprehensif

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jambi Berawan dengan Potensi Badai Petir, Warga Diminta Waspada

Berdasarkan data BMKG pada Sabtu (11/1) pukul 07.00 WIB, gangguan tropis ini sudah terjadi sejak 10 Januari 2025 dan memiliki kecepatan maksimum hingga 10 knot (sekitar 19 kilometer per jam) dengan tekanan minimum sekitar 1.008 hPa.

BMKG memprediksi potensi gangguan tropis ini akan berkembang menjadi siklon tropis rendah dalam 24-72 jam mendatang.

Sebagai antisipasi, BBMKG Wilayah III telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, di sebagian besar wilayah Bali dalam periode tiga hari tersebut.

Selain itu, ketinggian gelombang laut di perairan selatan Bali diperkirakan bisa mencapai dua meter, serta di jalur penyeberangan Selat Bali dan Selat Lombok.

BBMKG Denpasar juga mengamati indeks El Nino Osilasi Selatan (ENSO) yang bernilai minus 0,83, yang mempengaruhi peningkatan pola awan konvektif yang mendorong potensi hujan.

Belokan angin di wilayah Bali turut meningkatkan potensi pembentukan awan hujan, dengan kecepatan angin diperkirakan hingga 28 kilometer per jam dari arah barat-utara.

Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 29-30 derajat Celsius, dengan massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga 200 milibar atau sekitar 12.000 meter.

BBMKG juga memperingatkan bahwa kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta untuk mewaspadai kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 15 knot (sekitar 27 kilometer per jam) dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.

Tag
Share