Gejala yang Patut Dicurigai Sebagai Lupus

Ilustrasi - Odapus atau penderita lupus (Ist/National Institutes of Health)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Universitas Indonesia, Prof. Dr. Dr. Heru Sundaru, Sp.PD K-AI, mengungkapkan sejumlah gejala yang perlu diwaspadai sebagai indikasi awal lupus. Hal ini penting untuk segera dikonsultasikan dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

“Gejala awal yang perlu diwaspadai meliputi demam, kelelahan berlebih (fatigue), penurunan berat badan, nyeri otot dan sendi, serta gangguan pada kulit atau mukosa (selaput lendir),” ujar Heru dalam webinar bersama RS Medistra di Jakarta.

Heru menjelaskan bahwa gejala lupus bisa bervariasi dan melibatkan organ-organ seperti paru-paru, hati, darah, dan limpa. Oleh karena itu, lupus sering kali membutuhkan perhatian medis yang menyeluruh.

Lupus sebaiknya dicurigai terutama pada wanita muda dengan gejala yang melibatkan dua atau lebih organ, tanpa penjelasan medis yang jelas, serta riwayat lupus dalam keluarga.

Menurut survei di luar negeri, kelelahan berlebih atau fatigue menjadi salah satu gejala utama lupus, yang memengaruhi hingga 50 persen atau lebih penderita.

Selain itu, penurunan berat badan dan gejala khas seperti butterfly rash (ruam kemerahan di pipi dan hidung berbentuk kupu-kupu) sering kali muncul pada penderita lupus.

“Gejala kulit utama adalah butterfly rash, yang disertai sensitivitas terhadap sinar matahari, sariawan, kebotakan, serta perubahan pada kuku seperti pucat atau kebiruan,” jelasnya.

Heru menambahkan bahwa tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis lupus. Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes darah, tes urin, serta riwayat medis pasien.

Salah satu pemeriksaan darah yang umum digunakan adalah Anti-Nuclear Antibody (ANA), yang mendeteksi auto-antibodi yang menyerang organ tubuh sendiri.

Meskipun hasil positif ANA dapat ditemukan pada berbagai kondisi autoimun, interpretasi hasil ini harus dilakukan secara hati-hati.

Pasien dengan ANA positif bisa saja memiliki lupus, tetapi hasil ini tidak menjamin bahwa lupus pasti didiagnosis.

Hanya 11-35 persen orang dengan ANA positif yang benar-benar menderita lupus, sementara 15 persen orang sehat juga bisa memiliki ANA positif.

“Pada lupus yang aktif, sekitar 95 persen pasien akan menunjukkan hasil positif ANA. Namun, penting untuk tidak langsung menginterpretasikan ANA positif sebagai lupus,” kata Heru. (*)

Tag
Share