Kiat Orang Tua Kelola Emosi untuk Mencegah Kekerasan pada Anak
Ilustrasi - Kampanye menolak kekerasan pada anak. (ANTARA/Abriawan Abhe/dok) --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Kasandra Putranto, memberikan sejumlah kiat bagi orang tua untuk mengelola emosi mereka, guna mencegah terjadinya kekerasan pada anak-anak.
Kasandra menjelaskan bahwa mengelola emosi saat menghadapi hari yang buruk sangat penting, agar anak-anak tidak menjadi sasaran dari emosi negatif yang dirasakan orang tua.
"Mengelola emosi adalah kunci utama agar anak tidak menjadi korban kemarahan atau frustasi orang tua," ujar Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta.
Langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua, menurut Kasandra, adalah mengenali dan menerima setiap emosi yang muncul, seperti marah, frustasi, atau cemas.
BACA JUGA:Kasus Kekerasan Anak Meningkat, Pemkab Sarolangun Siapkan UPTD Perlindungan Anak
BACA JUGA:Selama 2023, PPA Catat 30 Kasus Kekerasan Anak dan Meningkat dari Tahun Lalu
Dengan memahami emosi tersebut, orang tua dapat belajar cara untuk mengelola perasaan mereka dengan lebih baik.
Selanjutnya, orang tua dianjurkan untuk membiasakan berbicara dengan tenang, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan.
Cara yang disarankan adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan berbicara dengan suara yang lembut kepada anak, sambil menjelaskan situasi yang sedang terjadi.
"Jika merasa situasi terlalu berat, jangan ragu untuk mengambil waktu sejenak untuk diri sendiri. Cobalah berjalan-jalan, meditasi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk meredakan stres," lanjutnya.
Kasandra juga mengungkapkan bahwa jika emosi masih sulit untuk dikendalikan, orang tua bisa mencoba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
Teknik-teknik ini dapat membantu orang tua menghadapai anak dengan kondisi emosi yang lebih stabil.
Selain itu, berbicara dengan pasangan atau teman untuk melepaskan beban emosional bisa sangat bermanfaat, memberikan perspektif baru, serta dukungan emosional yang dibutuhkan.
Kasandra juga mengingatkan bahwa alih-alih melampiaskan emosi pada anak, orang tua sebaiknya menggunakan pendekatan disiplin yang positif.