Kemendagri Dorong Pemda Mencetuskan Solusi Tepat Guna Melalui Inovasi
Pelaksana Harian Sekretaris BSKDN Kemendagri Tomy Bawulang dalam Rapat Finalisasi Peta Pembinaan Inovasi di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (ANTARA/HO-Puspen Kemendagri)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN Kemendagri) mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mencetuskan solusi tepat guna melalui inovasi berbasis masalah dan potensi yang dimiliki daerah.
"Inovasi tersebut juga harus berkorelasi dengan permasalahan yang ada di daerah, dan potensi yang dimiliki daerah, sehingga berdampak nyata bagi masyarakat," kata Pelaksana Harian Sekretaris BSKDN Kemendagri Tomy Bawulang saat membacakan sambutan Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo, di Jakarta, Kamis (12/12).
Menurut Tomy, inovasi diperlukan karena dapat berperan sebagai motor penggerak perubahan, terutama di tengah dinamika global yang menuntut pemda berpikir adaptif.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa inovasi yang menggunakan teknologi telah membuka peluang untuk meningkatkan pelayanan publik.
BACA JUGA:BK DPRD Jambi Konsultasi ke Kemendagri
BACA JUGA:Kemendagri Harap Desa Berprestasi Jadi Role Model
Namun, dia mengingatkan bahwa inovasi bukan sebatas teknologi saja, melainkan juga pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa BSKDN Kemendagri sebagai pembina umum inovasi daerah turut mengawal perkembangan inovasi yang dicetuskan oleh tiap pemda di Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan sinergisitas lintas kementerian dan lembaga guna meningkatkan iklim inovasi di daerah.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya menyediakan peta pembinaan inovasi yang akan menjadi panduan evaluasi dan pengembangan inovasi, memastikan keberlanjutan dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Inovasi harus menjadi nafas dan DNA dari setiap program pemerintah. Selain itu, anggaran tidak boleh menjadi penghalang, melainkan mengikuti kebutuhan program inovasi," katanya mengingatkan. (ant)