Diduga Terjadi Masalah di Kofercab NU Kerinci, PBNU Diminta Turun Tangan
Suasana Konfrensi PCNU Kerinci--
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO– Kisruh internal yang melibatkan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Kerinci berujung pada pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar pada Rabu (18/12) di Mes PTP Kayu Aro.
Kegiatan ini diwarnai dengan sejumlah kejanggalan yang membuat sebagian peserta dan undangan merasa bingung.
Pelaksanaan Konfercab yang seharusnya dimulai pada pagi hari tersebut tertunda hingga siang hari tanpa ada penjelasan yang jelas dari panitia.
Para peserta yang sudah hadir sejak pagi harus menunggu, sementara beberapa undangan yang tidak mendapat penjelasan semakin merasakan ketidaknormalan suasana.
Bahkan, gelagat mencurigakan muncul saat panitia terlihat hilir mudik dan sibuk mengisi absen di luar ruangan.
Wakil Rois Suriah NU Kerinci, Mustapa, menyatakan dirinya tidak diberi informasi terkait keterlambatan pembukaan acara tersebut.
"Ketua tidak menjelaskan kenapa sampai sekarang belum dibuka. Kalau ada masalah atau kendala, diberitahukan," ujar Mustapa.
Lebih lanjut, Mustapa mengungkapkan bahwa beberapa Kyai Sepuh yang hadir juga tidak mendapat pelayanan yang layak.
Hingga pukul 13.00, para Kyai tersebut belum mendapatkan makan siang, yang menambah ketidaknyamanan suasana.
"Kasihan para Kyai yang hadir. Ini sudah jam makan siang, tapi tidak difasilitasi," jelasnya.
Mustapa berharap agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan yang tengah terjadi di tubuh PC NU Kerinci.
"Semoga PBNU segera turun untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi NU Kerinci," harapnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kerinci, M. Hanil, yang juga hadir di lokasi mengungkapkan bahwa ia datang tanpa diundang oleh PC NU Kerinci.
"Sebagai Ketua GP Ansor Kerinci, saya hadir tanpa undangan. Ini semata-mata sebagai bentuk sikap hormat saya kepada PCNU. Walaupun tidak diundang, saya tetap hadir," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pembukaan Konfercab NU Kerinci masih belum dilaksanakan. (*)