Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran Demi Kemakmuran Ekonomi Nasional
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) Yassierli memaparkan materi pada forum Dialog Mitra Industri di Balai Latihan Kerja Batam.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Pengangguran menjadi salah satu tantangan utama yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi suatu negara.
Ketika angka pengangguran tinggi, produktivitas masyarakat menurun, yang pada gilirannya memengaruhi pendapatan negara, meningkatkan kemiskinan, serta menurunkan kualitas hidup.
Oleh karena itu, penurunan angka pengangguran menjadi prioritas penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), telah meluncurkan berbagai kebijakan sepanjang tahun 2024 untuk mengurangi pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi seluruh lapisan masyarakat.
BACA JUGA:Lulusan Baru Terancam Pengangguran, Pemkot Terus Tingkat Keterampilan Pencari Kerja
Penurunan Pengangguran Menjadi Prioritas
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2024, jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 7,47 juta orang, mengalami penurunan sekitar 390 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka pengangguran terbuka turun menjadi 4,91 persen, dibandingkan dengan 5,32 persen pada Agustus 2023.
Upaya ini menunjukkan progres positif dalam pencapaian target pengurangan pengangguran, meski tantangan masih besar untuk memastikan lapangan kerja yang lebih luas dan merata di seluruh daerah.
Inisiatif Pemerintah dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja
Untuk mendukung penurunan pengangguran, Kemnaker menggulirkan berbagai program strategis.
Salah satunya adalah Naker Fest 2024, sebuah bursa kerja yang bertujuan memfasilitasi pencarian kerja bagi generasi muda dan meningkatkan keterampilan mereka agar siap memasuki dunia kerja.
Program ini dilakukan secara nasional di berbagai kota, seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, dan Makassar.
Melalui Naker Fest, pemerintah juga memperkuat kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan.
Selain itu, Kemnaker meluncurkan Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) yang memberikan gambaran lengkap mengenai kebutuhan dan struktur tenaga kerja di Indonesia.
Sistem ini bertujuan untuk mencocokkan keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan pasar, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih siap menghadapi tuntutan industri.
Perlindungan bagi Pekerja Anak dan Peningkatan Kesejahteraan
Selain menekan angka pengangguran, Kemnaker juga memberikan perhatian pada isu pekerja anak.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024, Kemnaker meluncurkan Roadmap Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahap II, yang bertujuan menghapuskan pekerja anak, khususnya di sektor-sektor dengan pekerjaan terburuk bagi anak.
Program ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga organisasi masyarakat sipil, untuk berperan dalam mengurangi eksploitasi anak di dunia kerja.
Sementara itu, untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di seluruh sektor, Kemnaker bekerja sama dengan Organisasi Buruh Dunia (ILO) untuk menyusun Program Nasional K3.
Program ini bertujuan untuk mendorong budaya keselamatan di tempat kerja agar dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja di Indonesia.
Peningkatan Pelatihan dan Kewirausahaan
Menghadapi tantangan pengangguran, Kemnaker juga terus memperluas jaringan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.
Hingga September 2024, sebanyak 4.282 BLK Komunitas telah dibangun di seluruh Indonesia.