Puisi-Puisi

Reporter: |

Editor: Adriansyah |

Kamis , 07 Dec 2023 - 11:31

Gempita Anjaly Pierda--

puisi-puisi                            oleh : gempita anjaly pierda
 
puan sore itu
 
sore itu gugur,
dari pelupuk mata puan muncul ragu.
sorot puan membentur sajakku 
dan seisi relungku menggulung kaku
serupa batin-batinku sayu.
 
sore itu sulit,
dari dua bingkai bibir puan
menyeruak titik-titik berbaris sempit
dengan penuh dengung pahit.
turun dugaku yang sakit
dan duka dari puan disayat cantik.
 
sore itu jatuh
dan seluruh tiga perlima langkahku
luruh bersama satu
yang menyimpang jauh.
 
puan dan segala cecapku 
adalah jantung tunggal yang ditinggal.
mati dalam rumah yang tanggal.
 
jalan pulang
 
aroma pagi itu membawa duka
melekat di kaca sisa embun semalam
dari jendela buram ia melangkah lamban
 
di sela jemarinya mengalir gelisah
teramat deras dan kental menggumpal
menyerupai bulan, telapaknya putih membulat
 
ia gugur lunglai dari tangkai 
usai dipupuk titah tuanku
"temui aku di ujung kantukmu" 
 
selepas jumpa
jelang pagi buram
jalan rumahnya menghilang
ia lupa, sudah pulang.
 
satu tulang
 
ia dicipta dari seruas rusuk sisa pakai
segumpal sedih dan pedih terbingkai
membentuk tubuhnya lunglai.
 
tumbuh ia berlinang haru yang baru
bersama kuncup-kuncup merayu
dan sumsum tulang bungsu
 
pada ujung masanya tumbuh. 
kembali ia menyatu, pada tulang punggung.
lahir yang satu
 
biodata penulis
gempita anjaly pierda, bernapas sejak februari tahun 2000. lahir dan tumbuh di kota jambi sebagai gadis yang menyukai sastra. dapat disapa melalui instagram @gempita.aprd dan posel gempita.anjaly002@gmail.com.