Revitalisasi Bandara Soetta, Efisiensi Anggaran Rp13 Triliun dan Peningkatan Kapasitas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) dalam jumpa pers seusai rapat bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports, dan AirNav Indonesia di Jakarta--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa proyek revitalisasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten, berhasil menghemat anggaran hingga Rp13 triliun.
Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis (2/1), Erick menjelaskan bahwa awalnya direncanakan pembangunan Terminal 4 yang membutuhkan dana sekitar Rp14 triliun.
Namun, setelah dilakukan kajian ulang, diputuskan untuk melakukan revitalisasi pada terminal yang sudah ada, yang memerlukan anggaran hanya sekitar Rp1 triliun.
BACA JUGA:Erick Thohir Minta Waktu Tempuh Kereta Bandara Dipersingkat
BACA JUGA:Game Corner Terminal 3 Bandara Soetta Promosikan Karya Kreatif Lokal
"Melalui kajian yang mendalam, kita memangkas biaya proyek besar yang semula hampir Rp14 triliun menjadi hanya Rp1 triliun, dengan tetap fokus pada peningkatan fasilitas dan kapasitas bandara," jelas Erick.
Revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta ini tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga meningkatkan kapasitas bandara, dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun.
Langkah efisiensi ini menunjukkan bahwa perbaikan yang tepat sasaran dapat menghasilkan perubahan besar dengan biaya yang jauh lebih rendah.
"Kami tetap dapat meningkatkan kapasitas penumpang dari 56 juta hingga 94 juta, sebuah solusi ekosistem yang menyeluruh yang tidak hanya efisien, tetapi juga dapat mengurangi pemborosan," tambah Erick.
Selain itu, Erick memberikan apresiasi kepada seluruh tim PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports yang telah mendukung proyek ini.
Ia menegaskan pentingnya terus melakukan kajian terhadap proyek-proyek BUMN yang dirasa kurang efisien, agar anggaran yang ada dapat digunakan dengan lebih optimal.
"Sungguh luar biasa, efisiensi yang kami capai dari Rp14 triliun menjadi Rp1 triliun, namun tetap dapat meningkatkan kapasitas dan kenyamanan. Ini adalah hasil yang ingin kita capai bersama," kata Erick.
Dengan adanya revitalisasi ini, Erick berharap Bandara Soekarno-Hatta dapat memenuhi standar internasional dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
"Bandara adalah wajah negara. Fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan yang ada di bandara adalah hal pertama yang dilihat oleh wisatawan maupun pengunjung luar negeri. Kita ingin menunjukkan bahwa bandara Indonesia siap bersaing di kancah global," pungkas Erick. (*)