Perdagangan Kripto di Indonesia Meningkat Pesat, Capai Rp556,53 Triliun
Ilustrasi - Mata uang kripto. ANTARA/HO-LEEDXS --
Sementara itu, Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, menegaskan bahwa selain memfokuskan perhatian pada peningkatan transaksi, penting juga untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat, terutama generasi muda yang mendominasi pasar aset kripto.
“Kami berharap literasi yang lebih kuat akan menciptakan perlindungan lebih baik bagi masyarakat dan juga memberi kepastian bagi pelaku industri,” tambahnya.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Senjaya, menambahkan bahwa Bappebti berkomitmen untuk menciptakan ekosistem aset kripto yang lebih aman dan teratur.
Pihaknya juga terus mendorong lebih banyak perusahaan CPFAK untuk bergabung dan menjadi PFAK.
Saat ini, sudah ada sembilan perusahaan yang terdaftar sebagai PFAK, di antaranya PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang), PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto), dan PT Kagum Teknologi Indonesia (Ajaib).
Tirta berharap perusahaan-perusahaan lain segera mengikuti jejak ini agar ekosistem kripto Indonesia semakin sehat dan berkembang.
“Kami berharap seluruh perusahaan yang saat ini masih berstatus CPFAK bisa segera menjadi PFAK,” tutup Tirta. (*)