Evaluasi Hari Pertama Program Makan Bergizi Gratis Sedang Dilakukan

Menu makanan yang dibagikan kepada siswa dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Malang.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi terhadap hari pertama pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai kualitas menu dan sasaran program agar dapat ditingkatkan di masa mendatang.

"Sedang dilakukan evaluasi, sasaran tetap ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD hingga SMA, serta santri dan sekolah keagamaan lainnya," kata Dadan saat dikonfirmasi ANTARA melalui pesan singkat.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dukung Pendidikan Berkualitas

BACA JUGA:Kemenag Pastikan Entitas Pendidikan Islam Gelar Program Makan Bergizi Gratis

Dalam rapat tertutup bersama Komisi IX DPR RI yang digelar pada hari yang sama, Dadan menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG mengutamakan kualitas, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Kami mengutamakan kualitas. Pak Presiden berpesan berkali-kali untuk tidak mengejar kuantitas, tapi kualitas. Jadi, bagi yang sudah siap, langsung dieksekusi," ujar Dadan.

Sebagai bagian dari upaya memastikan kualitas, Dadan menyebutkan bahwa pemberian makan bergizi gratis kepada penerima manfaat akan dilakukan secara bertahap.

Pada hari pertama pelaksanaan program, Badan Gizi Nasional menargetkan antara 400.000 hingga 600.000 anak-anak sebagai penerima manfaat.

"Target kita pada hari pertama sekitar 400.000 sampai 600.000 anak-anak," ucapnya.

Dadan juga menegaskan bahwa evaluasi terhadap program ini akan dilakukan setiap hari untuk memastikan kelancaran dan perbaikan berkelanjutan.

Target penerima manfaat program MBG pada periode Januari hingga April 2025 adalah tiga juta orang.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), M. Qodari, menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG di seluruh Indonesia akan dilakukan secara bertahap, dengan target akhir menjangkau 83 juta orang pada tahun 2029.

"Karena ini program yang sangat besar, mencakup hampir seluruh Indonesia, dengan total penerima manfaat hampir 83 juta orang. Tentu, pelaksanaannya harus bertahap," kata Qodari, usai meninjau pelaksanaan MBG di SDN 06 dan 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan