Mendikdasmen Sebut Evaluasi Kurikulum Belum Dilakukan, 'Deep Learning' Jadi Fokus Utama

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Negeri Semarang (Unnes)--

SEMARANG, JAMBIEKSPRES- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa hingga saat ini, tidak ada evaluasi khusus terkait kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa kedua kurikulum yang ada, yakni Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 (K13), masih tetap berlaku.

"Saat ini, kami belum melakukan evaluasi khusus mengenai kurikulum. Kebijakan yang berlaku adalah Kurikulum Merdeka dan K13, keduanya masih diterapkan di seluruh sekolah," kata Mu'ti di Semarang, seusai memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Semarang (Unnes).

BACA JUGA:Model Kurikulum Pendidikan Harus Fleksibel untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Mendikdasmen Akan Kaji Ulang Kurikulum Merdeka Belajar hingga UN

Mu'ti juga menambahkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdasmen) kini sedang fokus pada pengembangan "deep learning" (pembelajaran mendalam) sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Meskipun kajian akademik terkait pendekatan ini sudah selesai, Kemendikdasmen masih menunggu masukan dari masyarakat untuk menyempurnakannya.

"Kajian akademik untuk deep learning sudah selesai. Namun, kami masih menunggu feedback dari masyarakat untuk memperbaiki dan menyempurnakan kajian tersebut," jelasnya.

Mu'ti menegaskan bahwa "deep learning" bukanlah sebuah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas siswa.

Hal ini, menurutnya, bukan pengganti Kurikulum Merdeka, seperti yang sempat ramai dibahas di media sosial.

"Deep learning bukanlah kurikulum baru. Itu adalah pendekatan dalam belajar yang dapat membantu siswa berkembang lebih dalam dalam proses belajar mereka," ujarnya, menanggapi spekulasi yang berkembang mengenai penggantian Kurikulum Merdeka dengan pendekatan tersebut.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah masih dalam tahap kajian terkait kurikulum yang tepat untuk diterapkan di masa depan, dan hingga saat ini, belum ada keputusan untuk menggantikan Kurikulum Merdeka.

"Kami masih mengkaji lebih lanjut dan belum ada keputusan untuk mengganti kurikulum," tambah Mu'ti. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan