Baca Koran Jambi Ekspres Online

Kurangi Ketergantungan Anak, KemenPPPA Usulkan Tugas Sekolah Tidak Lagi Lewat Gawai

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (kiri) bersama dengan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (kanan) saat wawancara doorstop di Jakarta.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengusulkan agar tugas-tugas sekolah tidak lagi diberikan melalui gawai (gadget), melainkan dilakukan secara manual.

Usulan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak pada perangkat digital.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Mu'ti untuk merealisasikan usulan ini.

"Kami sudah berdiskusi dengan Mendikdasmen. Kementerian PPPA mengusulkan untuk mengurangi penggunaan gadget di kalangan anak-anak, dan salah satu cara yang kami ajukan adalah agar tugas-tugas sekolah tidak lagi dilakukan menggunakan gawai, tetapi dilakukan secara manual seperti sebelum masa pandemi COVID-19," kata Arifah Fauzi di Jakarta.

BACA JUGA:Kementerian PPPA Kecam Kekerasan Seksual Terhadap Anak oleh Dua Kakek

BACA JUGA:Kementerian PPPA Tegaskan Pelecehan Seksual adalah Tindak Pidana, Sosialisasi di Transportasi Publi

Usulan ini sejalan dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) yang sedang mempertimbangkan pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak.

Arifah juga menambahkan bahwa pihaknya mengusulkan agar sekolah memiliki buku penghubung antara guru dan orang tua murid.

Dengan adanya buku ini, diharapkan komunikasi dua arah bisa lebih terjalin, sehingga orang tua dapat lebih memantau perkembangan belajar anak-anak mereka.

"Adanya buku penghubung antara sekolah dan orang tua akan memperkuat komunikasi yang lebih langsung. Ini salah satu usulan kami kepada Mendikdasmen agar tugas-tugas sekolah tidak lagi melibatkan gadget," ujarnya.

Pemerintah juga meminta masukan dari para pakar, akademisi, dan media terkait wacana pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak, dengan harapan kebijakan yang akan diambil dapat mempertimbangkan berbagai aspek secara matang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan bahwa pemerintah berencana menggelar rapat kabinet untuk membahas rencana pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak.

Di sisi lain, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengungkapkan bahwa Kemkomdigi masih melakukan kajian terkait usulan pembatasan media sosial untuk anak-anak. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan