Rektor Unand Tantang Fakultas Tingkatkan Internasionalisasi Menuju World Class University
Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi saat diwawancarai di Padang--
PADANG, JAMBIEKSPRES.CO –Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Efa Yonnedi, menantang seluruh dekan fakultas di universitas tersebut untuk mempercepat upaya internasionalisasi program studi guna mewujudkan cita-cita menjadi World Class University (WCU) atau kampus kelas dunia.
"Para dekan di lingkungan Unand harus mematuhi rencana strategis yang telah ditetapkan, termasuk dalam hal internasionalisasi program studi," ujar Efa Yonnedi dalam sambutannya saat pelantikan Dekan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian di Padang.
Efa menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan internasionalisasi, para dekan dapat mengambil berbagai langkah strategis.
Salah satu langkah tersebut adalah mendatangkan dosen dengan reputasi internasional dari perguruan tinggi terkemuka di dunia. Ini diharapkan dapat memperkaya kualitas pengajaran di Unand, sehingga program studi yang ada dapat semakin kompetitif di tingkat global.
Selain itu, Efa juga mendorong fakultas-fakultas di Unand untuk mendatangkan mahasiswa asing untuk belajar di universitas tersebut.
Begitu pula sebaliknya, ia mengusulkan agar mahasiswa Unand diberikan kesempatan untuk melakukan program pertukaran pelajar atau studi ke universitas-universitas di luar negeri.
BACA JUGA:Unand Tegaskan Tidak Ada Toleransi untuk Plagiarisme di Kalangan Dosen
BACA JUGA:Unand Salurkan Beasiswa KIP Kuliah kepada 1.452 Mahasiswa
"Silakan dengan berbagai cara, asalkan tujuannya jelas, yaitu internasionalisasi menjadi fokus utama Universitas Andalas," tambahnya.
Penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia ini juga menegaskan bahwa internasionalisasi bukan hanya soal memperoleh akreditasi internasional, melainkan jauh lebih dari itu.
Target utama yang ingin dicapai adalah pengembangan standar riset dan pendidikan yang sebanding dengan universitas-universitas top dunia.
"Akreditasi internasional memang penting, tapi yang lebih penting adalah pengembangan riset dan pendidikan yang memenuhi standar kelas dunia," kata Efa. "Kami harus memastikan bahwa Unand mampu berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan global."
Saat ini, Unand sudah memiliki 25 program studi yang terakreditasi internasional.
Namun, Efa menilai jumlah tersebut masih jauh dari ideal jika dibandingkan dengan lebih dari 140 program studi yang ada di universitas tersebut.