Baca Koran Jambi Ekspres Online

Mantan Kades Gurun Tuo Simpang Bantah Tudingan Penyelewengan Dana Desa

Ariyos, mantan Pj Kades Gurun Tuo Simpang --

SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO – Mantan Pj Kades Gurun Tuo Simpang, Ariyos, membantah tudingan melakukan penyelewengan Dana Desa (DD) saat menjabat pada 2023.

Tuduhan itu muncul dari beberapa perangkat desa, namun Ariyos menyayangkan tidak adanya konfirmasi sebelum dituding.

Menurut Ariyos, tudingan tersebut menyudutkan dan merusak nama baiknya. Ia menjelaskan beberapa kasus yang dianggap bermasalah, termasuk pembangunan jalan, pengadaan bibit sawit, pengadaan lampu jalan, dan ketahanan pangan.

Pembangunan jalan sepanjang 800 meter senilai Rp 195 juta dikatakan Ariyos menghadapi kendala di lapangan, karena sebagian masyarakat tidak mengizinkan tanahnya dilewati.

Jalan akhirnya dialihkan dan disemenisasi dengan panjang sekitar 100 meter, sesuai permintaan pemilik tanah.

Pengadaan bibit sawit juga sempat dipersoalkan. Ariyos menyebut pihaknya sudah menganggarkan sekitar 3.000 batang bibit dan membeli bibit berlabel resmi serta bibit biasa agar anggaran cukup.

Namun permintaan masyarakat meningkat pesat sehingga program ini menjadi terkendala.

Pengadaan lampu jalan senilai Rp 49 juta dikatakan Ariyos sesuai kebutuhan sementara.

Sebagian proyek belum selesai karena adanya program penetapan batas desa dari pemerintah Kabupaten Sarolangun dan Provinsi Jambi, sehingga dana sementara dialokasikan dari anggaran desa untuk menutupi proyek.

Terkait ketahanan pangan, Ariyos menyebut pihaknya telah membuka hampir 4 hektar lahan untuk menanam jagung dan membangun kolam ikan, namun aktivitas sempat terhenti karena adanya keributan warga.

Ariyos menegaskan bahwa ia telah bertanggung jawab saat rapat terakhir di kantor camat Mandiangin pada September lalu.

Ia juga menyampaikan pengunduran dirinya karena terlalu banyak permasalahan, termasuk dugaan pencurian sawit dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak senang dengan langkahnya menertibkan desa.

“Selama saya menjabat, ada oknum preman yang datang ke kantor desa membawa senjata, dan pihak tertentu merasa tidak aman dengan langkah saya menindak pencurian sawit dan narkoba. Itu membuat saya memutuskan mengundurkan diri,” ungkap Ariyos.

Ia menambahkan, beberapa dana desa, termasuk BKBK 2024 dan 2025, seharusnya bisa menyelesaikan semua urusan jika ada niat baik dari pihak terkait.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan