Pulang Kampung

Nanda Ray--

Aku lalu menutup panggilan.

Tidak kusangka Ibu akan menyusulku ke sini, buang-buang uang saja. Lebih baik dikirimkan untukku. Bagaimana ini? Aku sudah membayangkan bagaimana rasanya diomeli secara langsung. Mendengar omelannya dari ponsel saja sudah membuatku hampir gila, apalagi kalau nanti Ibu ada di sini.

Aku kemudian keluar kamar dengan membawa tas ransel berisi beberapa pakaian. Saat hendak keluar pagar, aku bertemu dengan teman satu kosku, Iis, yang baru pulang menumpang ojek.

“Indah, mau ke mana magrib begini?” tanyanya.

“Mau kabur, soalnya ibuku mau menemuiku ke sini, ia marah-marah,” ucapku tergesa-gesa.

***

Bibi Indah di kampung mendapatkan informasi dari kampus tentang keponakannya yang hilang. Menurut keterangan saksi, sudah tujuh hari dia pergi dari rumah kos. Katanya karena ibunya mau menemui dan memarahinya. Namun menurut keterangan Rini, teman sekelas Indah yang juga berasal dari daerah yang sama, ibunya sudah lama meninggal sebagai korban KDRT, dan ayahnya mati bunuh diri. Kini Indah masuk dalam daftar orang hilang (DPO).

 

Biodata Penulis

Nanda Ray, nama pena dari Nanda Rayani, kelahiran 14 April. Punya hobi menulis sejak di bangku MTs. Ia juga aktif di dunia siniar (podcast) sejak setahun belakangan dengan nama Teman Bercerita. 

Tag
Share