Duka Mantan
Oleh : Dahlan Iskan--
Beberapa jam kemudian barulah muncul berita resmi: Li Keqiang meninggal dunia. Di Shanghai. Ketika lagi istirahat di kota itu. Penyebabnya: serangan jantung.
Hanya itu. Tidak lebih dari itu. Tidak ada cerita apa-apa lagi. Pengabdiannya telah selesai. Anda bisa Googling sendiri seberapa hebat ekonom Tiongkok kelahiran Anhui dan alumnus Beijing University itu.
Salah satu kata-katanya yang akan abadi adalah: ''aliran air di sungai Huang Ho dan Yangtze tidak akan pernah kembali mengalir ke hulu''.
Keterbukaan ekonomi Tiongkok tidak akan pernah kembali ke sistem komunisme lama. Liberalisasi ekonomi akan terus berlanjut.
Itu juga yang mungkin membuat misinya sulit diperjuangkan. ''Aku berusaha keras untuk mengubahmu, tapi aku tidak bisa mengubah jalur tersembunyi yang telah kucadangkan untukmu''.
Xi Jinping memandang liberalisasi ekonomi sudah kebablasan. Jarak kaya miskin kian menganga. Ideologi komunis tergerus terlalu dalam. Xi Jinping tidak mau itu.
Simbol liberalisasi terjauh adalah Jack Ma dengan Alibabanya. Maka Jack Ma pun harus direm. Demikian juga yang lainnya.
Maka Li Keqiang digambarkan mirip lagu Fish Leong (梁靜茹, Liang Jingru) kelahiran Negeri Sembilan Malaysia itu: ''Kupikir berada di sisimu akan selamanya''.
Tidak. Seseorang tidak bisa selamanya berteman. Pemilu kadang memisahkan.
Liang Jingru (bukan Liang komentator Disway) bukan politisi. Dia penyanyi mandopop tahun 2000-an. Dia baru belajar Mandarin setelah pindah ke Taiwan. Tapi lagunya sering dipakai untuk kabar duka seperti ini. Lagu mandopop yang sedih.(Dahlan Iskan)