Baca Koran Jambi Ekspres Online

Terapi Sel Punca Ortopedi Dipastikan Halal, Digunakan untuk Atasi Masalah Tulang

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang dr. Rahyussalim, Sp.OT(K) saat ditemui usai peluncuran layanan terapi sel punca ortopedi--

DEPOK, JAMBIEKSPRES.CO–Terapi sel punca (stem cell) untuk pengobatan ortopedi telah dinyatakan halal dan aman digunakan menurut dr. Rahyussalim, Sp.OT(K), dokter spesialis ortopedi dan konsultan tulang belakang.

Ia menegaskan bahwa sel punca yang digunakan berasal dari plasenta, bukan dari embrio, sehingga tidak menimbulkan persoalan etika maupun keagamaan.

Keputusan kehalalan ini juga diperkuat oleh fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memperbolehkan penggunaan sel punca dari plasenta untuk tujuan medis, selama mendapat persetujuan dari orang tua bayi yang bersangkutan.

“Proses pengambilan sel ini dari plasenta, yang sejatinya merupakan limbah medis. Benda ini biasanya dikubur atau dibuang, tapi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan,” jelas dr. Rahyussalim saat ditemui di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).

Selain MUI, dr. Rahyussalim juga menyebut bahwa komunitas lintas agama termasuk Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu juga tidak mempermasalahkan penggunaan terapi sel punca tersebut selama tidak melibatkan embrio manusia.

RSUI kini telah membuka layanan terapi sel punca ortopedi yang ditujukan bagi pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal, seperti nyeri sendi, tulang belakang, hingga kondisi degeneratif akibat penuaan atau cedera.

Terapi ini menjadi harapan baru bagi pasien yang selama ini mengandalkan pengobatan konvensional.

Sel punca sendiri dikenal sebagai sel yang masih "polos", belum berubah menjadi sel spesifik, dan bisa berkembang menjadi jaringan yang dibutuhkan tubuh untuk proses penyembuhan dan regenerasi.

Layanan terapi ini merupakan hasil kerja sama antara RSUI dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dengan pengembangan berbasis riset yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan hadirnya terapi sel punca ortopedi berbasis etika dan riset ilmiah, Indonesia kini semakin siap menjawab tantangan pengobatan modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianut masyarakatnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan