Fly Over Simpang Mayang Bisa Didorong Untuk Dibangun 2025

SERING MACET: Kondisi macet di Simpang Mayang, Kota Jambi. Masalah ini harus segera diatasi dengan membangun Fly Over. FOTO: ANDRI/JE --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Kondisi macet di Simpang Mayang, Kota Jambi masih sering terjadi di jam sibuk. Terutama saat sore hari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Banyak masyarakat pulang kerja, dan pulang dari pusat perbelanjaan jadi penyebabnya. Ditambah lagi dengan pengaturan lalu lintas ke Jambi Bussines Center (JBC) yang tidak efektif. 

Mumtaz, salah seorang warga Kenali Asam, Kota Jambi mengakui kerap terjebak macet di kawasan padat. 

"Kita sudah capek pulang kerja ditambah macet di sana, jadi tambah kesal. Sebab orang ramai dan tak mematuhi lampu lalu lintas, saling berebut mau duluan," ucapnya (21/12) sore.

Tak hanya itu, lampu lalu lintas yang mengarah ke JBC justru membingungkan pengendara yang baru pertama melewati jalan itu. "Sering ibu-ibu tak berhenti dan hampir kecelakaan di sana karena lurus langsung padahal harus berhenti, aturan barunya sekarang. Pokoknya semrawut kalau sore hari," akunya.

Pemerintah Provinsi Jambi mengakui salah satu solusinya adalah pembangunan Fly Over. Hal ini diakui Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman. Sekda mengakui dulu ada gagasan pembangunan Fly Over di sana, dan harusnya ada solusi yang lebih dahsyat. 

BACA JUGA:Pemkot Jambi Cek Stok Dan Harga Pangan Di Pasar Induk Talang Gulo

BACA JUGA:Presiden Jokowi Puas Dengan Kemajuan Pembangunan Kota Nusantara

"Buat Fly Over salah satu solusinya," katanya kepada Jambi Ekspres.

Sekda berharap gagasan Fly Over ini bisa didorong pada tahun 2025 dalam rangka mengatasi macet di Simpang Mayang. Kata Sekda, perencanaan yang lama masih bisa digunakan dan tak pernah berakhir. "Hanya karena pendanaan saja yang belum tersedia maka belum bisa dibangun, mudah-mudahan 2025 dan harus segera diatasi," ucapnya.

Ditanya apakah bisa pihak pelaku bisnis turut serta membangun solusi kemacetan itu, menurut Sekda, tak bisa. Itu karena dalam kesepakatan kewajiban pihak ketiga hanya membayar kontribusi bulanan dan tahunan saja.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi John Eka Powa menyatakan, dari lalu lintas harian kawasan Simpang Malang JBC ini memang sudah tinggi. "Fly Over di sana sifatnya memang suatu keniscayaan (keharusan,red) karena LHR-nya sudah tinggi di jam tertentu karena menjadi titik pertemuan," ucap John.

Hal itu makin perlu karena JBC akan beroperasi beberapa waktu kedepan. "Ini harus dipikirkan karena menyangkut keselamatan pengguna jalan dan kenyamanan pengguna lalu lintas lainnya," sebutnya.

Tak hanya itu, kata Kadishub, rekayasa lalu lintas juga harus dilakukan oleh instansi terkait agar lalu lintas berjalan normal. "Karena pengendara terhambat di Trafic Light sehingga terjadi perlambatan, bukan hanya karena macet. Perlu pengaturan median jalan juga jika sudah beroperasi JBC ini," akunya.

Terkait pembangunan yang ditanggung Pemprov dan Pemkot sifatnya hanya fasilitasi pembebasan lahan, John menyebut hal itu bisa diajukan untuk indeks kinerja utama kenyamanan berlalu lintas di Provinsi Jambi. 

Tag
Share