Uang Nasabah BPR Sahabat Sarolangun Raib Puluhan Juta Rupiah, Nasabah Tuntut Pertanggungjawaban
PERBANKAN : Di BPR Sahabat Cabang Sarolangun diduga salah seorang karyawannya menggelapkan uang nasabah --
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO - Uang nasabah BPR Sahabat cabang Sarolangun raib hingga puluhan juta rupiah. Nasib naas ini, dialami oleh Ulil Azmi dan ibunya Surkaidah yang merupakan warga Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun.
Diceritakan Ulil Azmi, saat ditemui media ini di BPR Sahabat cabang Sarolangun, Kamis (31/07/2025), awal diketahui uang tersebut sudah jauh berkurang. Berawal dari beberapa hari lalu dirinya hendak menarik uang tabungannya untuk keperluan lain. Namun, alangkah terkejutnya, saat mengetahui uang yang ia tabung selam ini raib hingga puluhan juta rupiah. "Kalau saya menabung di BPR Sahabat itu sejak 2020 lalu, jadi keseharian saya itu berdagang di pasar, jadi kalau ada untung atau keperluan lain, saya menabung atau menarik melalui marketing BPR," katanya.
Seharusnya, kata Ulil Azmi, uang tabungannya saat ini lebih dari Rp 99 juta, namun saat hendak ditarik, hanya tinggal sekitar 18 juta rupiah lagi. Artinya dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 81 juta. "Selama ini memang ada transaksi menabung dan menarik uang di BPR, tapi kalau saya hitung, seharusnya masih ada tersisa sekitar Rp 99 juta lebih. Tapi kenyataannya saat di print out buku tabungan, tersisa Rp 18 juta lebih," akunya.
Atas kejadian tersebut, dirinya mencoba menanyakan hal tersebut ke pihak BPR Sahabat cabang Sarolangun. Bukannya solusi terbaik yang diterima, pihak BPR malah menyuruh dirinya melaporkan marketing tersebut ke pihak kepolisian dan seakan hendak cuci tangan atas kejadian tersebut. "Ada beberapa yang janggal atas kejadian ini, pertama, buku tabungan nasabah di tahan dan tidak diberikan kepada nasabah selama ini. Sementara tidak ada pembuatan ATM ataupun mobile banking, sehingga nasabah tidak bisa mengontrol uang tabungannya, kemudian setelah di print out buku tabungan, banyak transaksi penarikan tanpa persetujuan si pemilik tabungan, apakah ini dibenarkan," kesal Uli Azmi.
"Saya melihat, ada transaksi menabung dan menarik uang, setelah saya print out buku tabungan tersebut. Dan sementara saya tidak pernah melakukan hal tersebut," tambahnya.
Oleh sebab itu, dirinya menilai ada indikasi oknum pegawai BPR yang bermain dan lemahnya pengawasan dari pihak BPR Sahabat Sarolangun dalam pengelolaan keuangan. "Ini tidak hanya terjadi sama saya, tapi juga dengan ibu saya yang kehilangan uang sebesar Rp 7 juta lebih. Mungkin juga masih banyak nasabah lain yang uangnya raib, tapi belum mengetahuinya," ungkapnya.
Saat ditanya harapannya, Ulil Azmi mengatakan, bahwa dirinya berharap uang tabungan miliknya bisa dikembalikan dengan utuh, dan berharap pihak BPR Sahabat cabang Sarolangun bisa bertanggung jawab. "Tentu harapannya ada pertanggung jawaban dari BPR Sarolangun. Namun jika tidak ada itikad baik, maka saya akan melaporkan permasalahan ini ke pihak berwajib," pungkasnya.
Terkait hal tersebut, media ini sudah mencoba mengkonfirmasi ke BPR Sahabat cabang Sarolangun, namun pihak BPR melalui security mengatakan, bahwa pimpinan cabang BPR Sahabat Sarolangun sedang pergi ke Kabupaten Bungo.
Sementara dari pantauan media ini dilapangan, beberapa nasabah beramai-ramai mendatangi BPR Sahabat cabang Sarolangun, untuk menarik uang tabungan dan ada juga yang mengklarifikasi kehilangan uang tabungan milik mereka. (*)