Baca Koran Jambi Ekspres Online

Program Prioritas Pendidikan 2025 Beri Dampak Langsung bagi Masyarakat

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen Suharti menyampaikan paparan dalam kegiatan bertajuk Peluncuran Program Manajemen Talenta --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melaporkan bahwa sejumlah program prioritas pendidikan yang dijalankan sepanjang tahun 2025 telah memberikan dampak positif secara nyata bagi guru, siswa, dan masyarakat luas.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyampaikan capaian signifikan dalam pelaksanaan program “Pendidikan Bermutu untuk Semua” yang berlangsung dari Oktober 2024 hingga September 2025.
“Program prioritas ini bukan sekadar angka capaian statistik, melainkan memberikan manfaat langsung bagi berbagai pihak. Pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan mendorong ekonomi daerah, digitalisasi pembelajaran membantu menutup kesenjangan, tunjangan guru dapat tersalurkan lebih cepat, insentif guru non-ASN meningkat, dan beasiswa membuka peluang bagi masa depan anak bangsa. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pendidikan yang bermutu dan merata,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (17/9).
Dengan total alokasi anggaran sebesar Rp181,72 triliun, pemerintah memastikan layanan pendidikan yang inklusif dan berkualitas dapat dirasakan oleh seluruh anak Indonesia.

Salah satu pencapaian menonjol adalah program revitalisasi satuan pendidikan yang berhasil melampaui target.
Dari target awal revitalisasi 10.440 satuan pendidikan, program ini berhasil menjangkau sebanyak 15.523 satuan pendidikan.

Revitalisasi ini meliputi seluruh jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hingga Sekolah Luar Biasa (SLB).

Selain itu, terdapat pembangunan 52 unit sekolah baru dan revitalisasi 122 satuan pendidikan nonformal.
Selain pembangunan fisik, Kemendikdasmen juga terus mengembangkan program digitalisasi pendidikan sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025.

Program ini telah memfasilitasi akses pembelajaran digital bagi lebih dari 285.000 sekolah di berbagai jenjang dari PAUD hingga Sekolah Keterampilan Khusus (SKB).
Digitalisasi pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar, mempermudah pemahaman materi, serta mengurangi learning loss sekaligus memperkecil kesenjangan literasi dan numerasi di kalangan siswa.
Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru juga menjadi fokus utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp13,2 triliun.

Tunjangan profesi bagi guru non-ASN mengalami kenaikan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan, yang menyasar lebih dari 785 ribu guru.
Tak hanya itu, Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp300 ribu juga telah disalurkan kepada 253 ribu guru PAUD nonformal non-ASN.

Pemerintah juga memberikan fasilitas pengembangan karir bagi 16.197 guru yang menempuh program S1/D4, serta memfasilitasi 804 ribu guru dalam mengikuti sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Selain itu, guru non-ASN mendapatkan insentif sebesar Rp300 ribu per bulan selama tujuh bulan mulai Juni 2025.

Dengan demikian, setiap guru menerima total insentif sebesar Rp2,1 juta yang akan disalurkan pada Agustus hingga September 2025.
Dampak signifikan juga terlihat pada Program Indonesia Pintar (PIP) dan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), yang berhasil membuka akses pendidikan bagi jutaan siswa.

PIP menargetkan bantuan bagi 18,5 juta siswa dengan pagu anggaran Rp13,5 triliun, sementara ADEM menargetkan 4.679 siswa dengan pagu anggaran Rp127 miliar.
Program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP), yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik, juga telah menyalurkan dana sebesar Rp59,3 triliun kepada 50.463.212 peserta didik di 422.106 satuan pendidikan.
Suharti menambahkan bahwa tunjangan bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui DAK Nonfisik juga menunjukkan progres positif.

Total anggaran sebesar Rp70 triliun dialokasikan untuk Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi 1.522.722 guru, Dana Tambahan Penghasilan (DTP) bagi 332.170 guru, serta Tunjangan Khusus Guru (TKG) bagi 62.536 guru.
Dengan berbagai capaian ini, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang lebih merata, berkualitas, dan berkelanjutan demi mencerdaskan generasi muda Indonesia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan