Pembangunan Kawasan Pasar Talang Banjar Dikebut Siang Malam
SIDAK: Walikota Jambi Maulana sidak pembangunan infrastruktur kawasan Pasar Rakyat Talang Banjar.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Kawasan Pasar Rakyat Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur, yang pernah dijuluki sebagai kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) terpanjang di dunia, kini tengah berbenah.
Pemerintah Kota Jambi berkomitmen menata kawasan tersebut menjadi pusat ekonomi baru yang lebih tertib, nyaman, dan modern.
Senin malam (6/10/2025), Walikota Jambi Maulana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan tersebut. Dalam tinjauannya, Walikota didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Momon Sukmana, Kasat Pol PP Feriyadi, serta Camat Jambi Timur Hipni.
Sidak dilakukan untuk memantau langsung progres pengerjaan infrastruktur yang tengah berlangsung di sepanjang Jalan Orang Kayo Hitam dan Orang Kayo Pingai. Pekerjaan yang tengah berjalan meliputi pembangunan median jalan, penerangan jalan umum, serta sistem drainase tertutup sebagai bagian dari tahap ketiga penataan kawasan strategis kota.
BACA JUGA:94 PKL sudah Daftar, Tempati Lapak di Gedung Pasar Rakyat Talang Banjar
BACA JUGA:Safrizal: Pembangunan Pasar Rakyat Beringin Jaya Lebih Cepat dari Jadwal
Walikota Maulana mengatakan, penataan kawasan Pasar Rakyat Talang Banjar akan dilakukan secara menyeluruh, dengan mencontoh konsep kawasan Soemantri Brojonegoro yang tertata dan memiliki fasilitas pendukung lengkap.
“Di kawasan ini nanti akan dibangun pedestrian di sisi kiri dan kanan jalan agar tampak indah seperti di Soemantri Brojonegoro. Tujuannya untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah Jambi Timur dan Paal Merah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini tengah dilakukan pembangunan drainase sepanjang 2,4 kilometer, terbagi masing-masing 1,2 kilometer di sisi kiri dan kanan jalan. Pembangunan ini juga akan disertai pelebaran jalan menjadi empat lajur serta penataan trotoar di kedua sisi jalan.
“Proyek ini merupakan bagian dari upaya penataan kawasan strategis kota yang juga berfungsi sebagai penghubung antara ruas jalan provinsi di sepanjang kawasan ini,” kata Maulana.
Menurutnya, pembangunan drainase menjadi salah satu tahap paling berat, karena harus dilakukan siang dan malam di tengah padatnya aktivitas masyarakat dan lalu lintas kendaraan.
“Karena padatnya lalu lintas dan waktu yang terbatas, pekerjaan dilakukan siang hingga malam. Kami mohon masyarakat yang melintas agar berhati-hati,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Walikota Maulana juga mengimbau para pedagang yang masih berjualan di bahu jalan untuk segera memindahkan lapaknya ke dalam pasar. Hal ini agar pengerjaan proyek tidak terganggu dan kawasan pasar dapat ditata secara maksimal.
“Kami sudah melakukan pendekatan persuasif kepada pedagang agar menempati lokasi di dalam pasar. Harapannya, setelah tertata, kawasan sepanjang 2,4 kilometer ini dapat menjadi pusat ekonomi baru di Kota Jambi,” jelasnya.