Baca Koran Jambi Ekspres Online

Akses ke Ekowisata Mangrove Pangkal Babu Dibangun, Pengunjung Kini Lebih Mudah Berwisata

Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Katamso (tiga kiri) dorong peningkatan akses jalan menuju kawasan mangrove upaya mendukung pariwisata--

KUALATUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mulai membenahi akses menuju kawasan ekowisata mangrove Pantai Pangkal Babu di Kuala Tungkal Ilir. Perbaikan ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan yang datang setiap hari.

Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Katamso, mengatakan bahwa pekerjaan pengerasan jalan sedang berlangsung. Sekitar dua kilometer jalan ke arah pintu masuk kawasan mangrove dibangun dengan konstruksi beton.

“Perbaikan infrastruktur ini agar wisatawan lebih mudah mencapai kawasan mangrove Pangkal Babu,” ujarnya di Kuala Tungkal.

Dengan selesainya perbaikan jalan tersebut, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat akan menata area parkir bagi kendaraan roda empat.

Pokdarwis juga akan mengelola layanan transportasi roda dua menuju pintu masuk ekowisata.

Pasalnya, mobil tidak dapat masuk hingga ke kawasan mangrove. Wisatawan harus melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor atau jasa ojek dari titik akhir jalan beton.

Menurut Katamso, pengaturan akses motor tersebut juga mempertimbangkan kearifan lokal dan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat melalui Pokdarwis.

Kawasan mangrove seluas sekitar 200 hektare di Pangkal Babu merupakan salah satu destinasi favorit di Tanjung Jabung Barat.

Setiap hari kawasan ini dikunjungi sekitar 500 wisatawan, bahkan bisa mencapai ribuan saat musim liburan.

Pemerintah daerah tidak hanya mengalokasikan anggaran APBD, tetapi juga mendorong perusahaan swasta untuk menyalurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Sejumlah perusahaan telah berkontribusi, termasuk PetroChina yang membangun jalur dan tiang penyangga menuju area pantai.

Menurut Katamso, pengembangan destinasi wisata ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat. Saat ini, sektor ekonomi kreatif di daerah tersebut baru tumbuh sekitar tga persen.

“Kami ingin ekraf terus berkembang agar selaras dengan majunya destinasi wisata,” katanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan