Baca Koran Jambi Ekspres Online

Harga Cabai di Jambi Kian Pedas, Tembus Rp80 Ribu per Kilogram

PASAR: Salah satu pedagang cabai di Pasar Angso Duo Kota Jambi, saat tengah menanti pembeli.--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Harga cabai kembali membuat warga Kota Jambi mengelus dada. Berdasarkan data resmi Sistem Informasi Harga Komoditas (Siharko) milik Pemerintah Kota Jambi, komoditas cabai merah mengalami lonjakan signifikan. Kamis (4/12) tembus di angka Rp80 ribu per kilogram. 

Kenaikan ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, memicu keluhan dari pedagang maupun masyarakat.

Kenaikan harga cabai kali ini dinilai tidak hanya mengganggu stabilitas pasar, tetapi juga mengurangi daya beli masyarakat. Warga yang menggantungkan kebutuhan dapur pada pasar tradisional terpaksa mengurangi pembelian, bahkan sebagian memilih beralih ke bumbu olahan sebagai alternatif.

Di Pasar Angso Duo, salah satu pusat distribusi bahan pangan terbesar di Jambi, sejumlah pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan cabai. Ana, pedagang cabai yang ditemui di lapaknya, mengatakan bahwa kenaikan harga ini bukan semata akibat tingginya permintaan, tetapi juga karena pasokan yang semakin terbatas.

“Stok dari distributor beberapa minggu terakhir ini berkurang. Sudah sedikit, harganya juga naik dari sananya. Jadi mau tidak mau kami juga jual lebih mahal,” ujarnya.

Ana mengaku situasi ini membuat pedagang berada pada posisi sulit. Bila harga ikut dinaikkan, pelanggan mengeluh. Namun jika dipaksakan menjual lebih murah, pedagang tidak mendapatkan keuntungan yang layak.

“Kami juga serba salah. Pembeli banyak yang mundur ketika tahu harga sudah Rp80 ribu. Tapi kami pun tidak bisa menurunkan harga, karena ambilnya sudah tinggi,” tambahnya.

Keluhan tidak hanya datang dari pedagang, tetapi juga dari masyarakat. Fitri, ibu rumah tangga asal Kecamatan Jelutung, mengaku terkejut saat mendapati harga cabai melonjak drastis dalam waktu singkat.

“Biasanya saya beli seperempat kilo untuk stok beberapa hari. Tapi sekarang mau beli seperempat saja sudah terasa berat. Kalau begini terus, harus pintar-pintar cari alternatif,” katanya.

Menurut Fitri, kenaikan harga cabai membuat biaya dapur harian ikut terkerek. Ia berharap situasi ini tidak berlangsung lama, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya memicu lonjakan kebutuhan rumah tangga.

Berdasarkan pantauan Siharko, harga cabai merah mulai merangkak naik sejak dua pekan terakhir. Kenaikan yang awalnya berada pada kisaran Rp60 ribu per kilogram terus menanjak, hingga akhirnya menembus angka Rp80 ribu per kilogram pada awal pekan ini.

Terpisah Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan bahwa pemerintah kota terus memantau fluktuasi harga bahan pokok, termasuk cabai, melalui tim pengendali inflasi daerah. Menurutnya, lonjakan harga ini terjadi akibat rantai pasok yang terganggu, terutama dari wilayah pemasok luar daerah.

“Kami terus berkoordinasi dengan distributor, pedagang, hingga pihak provinsi untuk memastikan pasokan tetap terjaga. Jika pasokan stabil, harga juga akan ikut terkendali,” kata Maulana.

Ia juga memastikan bahwa Pemkot Jambi akan mengintensifkan pemantauan pasar, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru, untuk mencegah lonjakan harga lebih tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan