Ekosistem 5G Tingkatkan Efektivitas Teknologi Industri 4.0
JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ekosistem 5G meningkatkan efektivitas dalam mengejar percepatan implementasi teknologi industri 4.0.
Menperin dalam sambutannya di pembukaan Industry Summit Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan penerapan teknologi industri sangat bergantung pada kemajuan teknologi telekomunikasi khususnya untuk implementasi kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D Printing.
“Di sinilah ekosistem 5G masuk sebagai jawaban untuk meningkatkan efektivitas penerapan teknologi industri 4.0,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta.
Menperin menyampaikan, jaringan 5G dapat memberikan kecepatan 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan jaringan 4G. Selain faktor kecepatan, jaringan 5G juga memiliki kelebihan latensi rendah dan bandwidth tinggi.
Kelebihan-kelebihan ini dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk mendesain sebuah sistem produksi dan logistik berteknologi tinggi yang memiliki daya saing tinggi bahkan di level global.
“Berkembangnya infrastruktur teknologi 5G akan menjadi menjadi katalis penerapan industri 4.0. Teknologi tersebut akan sangat berperan di connectivity layer sehingga perputaran data dan komunikasi antar mesin dapat berjalan di level yang jauh lebih kompleks,” papar Agus.
Cepat atau lambat, lanjutnya, teknologi telekomunikasi 5G akan menjadi kebutuhan industri manufaktur di dalam negeri untuk dapat bersaing di level global.
Oleh karena itu, Kemenperin terus berkomitmen untuk memacu perluasan ekosistem 5G, salah satunya dengan pembangunan 5G Innovation Center di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) yang merupakan kerjasama Kemenperin dengan Ericsson Indonesia.
“Kami yakin kolaborasi yang baik antara pemerintah dan para stakeholders merupakan kunci utama bagi percepatan ekosistem 5G di Indonesia,” kata Menperin.
Saat ini, Indonesia telah memiliki 13 perusahaan yang berkategori National Light House karena sudah menerapkan proses digitalisasi dalam proses produksinya masing-masing.
Salah satu perusahaan National Light House yang erat kaitannya dengan pengembangan teknologi informasi di Indonesia adalah Infineon, sebuah perusahaan yang memproduksi chip.
“Untuk mendukung industri semakin siap menerapkan industri 4.0, setiap tahunnya, Kemenperin menerbitkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai standar acuan untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan untuk bertransformasi ke era industri 4.0,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin mengapresiasi komitmen Kota Surakarta yang sangat tinggi dalam pelayanan masyarakat dengan mendorong layanan 5G.
“Terbukti bahwa Solo menjadi kota pertama yang telah mengimplementasikan jaringan 5G. Kami harap, apa yang telah dilakukan oleh kota ini agar dapat diduplikasi oleh kota-kota lain,” kata Agus Gumiwang. (ant)