Sudah Digelar 205 Kali, 801 Pelaku UMKM Ikut Nimbrung
PRODUK UMKM : Berbagai produk UMKM binaan BRI dipromosikan melalui Rumah BUMN BRI yang berada di Jalan Ratulangi Makassar, Sulsel. --
Upaya Rumah BUMN Mendampingi UMKM di Sulsel Untuk Naik Kelas
RUMAH Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia hadir untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha maupun kemampuan masyarakat dalam berwirausaha. Termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel). Seperti apa ceritanya?
Rumah BUMN (RB) dihadirkan oleh berbagai perusahaan pelat merah untuk menopang perekonomian Indonesia dari tingkat lokal yang dimulai dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kendati usaha dari pelaku UMKM dominan di tingkat lokal, namun kehadiran UMKM tidak boleh dianggap sepele. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB (produk domestik bruto) Nasional sebesar 60,5 persen pada 2022.
UMKM juga memiliki peran penting khususnya dalam perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan, termasuk berperan dalam pembangunan ekonomi pedesaan.
Pengembangan UMKM dianggap penting dan menjadi tugas pemerintah dalam meningkatkan peluang kemitraan bersama UMKM untuk pembangunan perekonomian Indonesia serta menciptakan daya saing hingga ke mancanegara, salah satunya melalui Rumah BUMN.
Seperti Rumah BUMN yang dikelola PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan upaya menciptakan perbaikan dan peningkatan usaha pelaku UMKM berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Kerap menggelar pelatihan yang disesuaikan dengan segmentasi UMKM, menjadi salah satu cara jitu yang terus diaplikasikan RB BRI agar kualitas produk dan usaha UMKM terus meningkat. Proses ini sering dinamai UMKM Naik Kelas, termasuk jika UMKM tersebut bisa bersaing hingga tingkat dunia.
Namun demikian, pelatihan tidak hanya diberikan kepada mereka yang telah memiliki usaha, tapi juga disiapkan bagi mereka yang baru mau memulai usaha.
"Makanya kita bikin pelatihan sesuai segmentasi UMKM yang beda-beda, misalnya ada masih start up, middle dan mandiri," ujar pihak RB BRI Makassar Ayu Anisela.
Ada sejumlah perbedaan dari kelas UMKM tersebut. Seperti pada kategori start up, produk UMKM ini belum mengantongi legalitas dan pemasaran masih cenderung dari mulut ke mulut. Sementara pada kategori Middle up (tingkat tengah), pemilik produk mulai memanfaatkan peran digitalisasi, belajar memasarkan produknya lewat media sosial dan e-commerse.
Sedangkan, UMKM di level mandiri ialah UMKM unggulan binaan BRI yang kerap kali diikutkan pada berbagai pameran, mulai dari tingkat provinsi, nasional hingga mancanegara.