Ini Penjelaskan Dokter Terkait Kondisi saat Kelenjar Tiroid Membutuhkan Pembedahan

Dokter memeriksa kesehatan warga saat di Stasiun Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO-Dokter Spesialis Bedah Onkologi Divisi Onkologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Diani Kartini, SpB(K)Onk menjelaskan pentingnya kelenjar tiroid bagi tubuh dan kondisi-kondisi tertentu saat kelenjar tiroid memerlukan pembedahan.

“Kelenjar tiroid ini bisa memerlukan pengobatan itu ada beberapa keadaan, misalnya pembesaran kelenjar tiroid. Salah satunya, orang awam menyebutnya ‘gondok’ atau pembesaran kelenjar tiroid,” kata Diani saat gelar wicara daring yang diikuti dari Jakarta.

Kelenjar tiroid itu suatu kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di leher (ada dua). Kelenjar tiroid berfungsi untuk metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan menjaga kesehatan jantung.

Ada sejumlah kondisi saat kelenjar tiroid membutuhkan pembedahan, misalnya, pembesaran kelenjar tiroid, kelainan pada kelenjar tiroid, dan lainnya.

BACA JUGA:Rahima Cs Segera Jalani Sidang Dakwaan

BACA JUGA:Kasus Ilegal Drilling Naik Sidik

Kelainan pada kelenjar tiroid antara lain adalah hipertiroid dan hipotiroid. Kondisi hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid dan sebaliknya, hipotiroid ketika kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup.

Kondisi di atas dapat disertai dengan sejumlah gejala, seperti hipertiroid yang membuat seseorang lebih banyak berkeringat, jantung berdebar-debar, mata melotot atau membesar, dan lainnya. Berlawanan dengan hipertiroid, kondisi hipotiroid biasanya memiliki gejala dengan badan terasa lemah, sulit buang air besar, dan lainnya.

“Rata-rata, pasien datang ke dokter dengan keluhan benjolan di leher, tetapi, kita harus cari tahu dulu apakah betul itu karena kelenjar tiroid yang membesar. Kalau saat menelan benjolannya bergerak, kemungkinan itu benar karena masalah pada kelenjar tiroid,” kata Diani.

Pembesaran kelenjar tiroid dapat menjadi indikasi dari suatu penyakit, antara lain gangguan hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, penyakit autoimun, tumor, hingga kanker. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyakit tersebut.

Jika benjolan pada kelenjar tiroid terindikasi kanker, dikhawatirkan sel kanker akan menyebar ke kelenjar getah bening atau area tubuh lainnya. Oleh sebab itu, dokter akan memeriksa lebih lanjut pasien dengan metode biopsi untuk mengetahui benjolan itu termasuk jinak atau ganas.

Jika hasil pemeriksaan sudah diketahui, dokter akan mengambil tindakan dengan operasi pengangkatan kedua kelenjar tiroid (kelenjar tiroid di lobus kanan dan kiri), atau hanya pengangkatan sebagian kelenjar tiroid.

“Ada kondisi-kondisi yang harus dipenuhi. Misalnya, kalau pasien masuk ke dalam golongan risiko rendah, maka akan dilakukan pemotongan (kelenjar tiroid) di satu sisi saja,” kata Diani.

Ketika pasien termasuk risiko tinggi, dokter akan melakukan pembedahan di kedua lobus kelenjar tiroid.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan