Durian Kromo Tembus Toko Modern, Berat Bisa Mencapai 6-9 Kilogram

KEMBANGKAN DURIAN ORGANIK: Petani durian kromo Ganjar Budhi Setiaji (kanan) menjelaskan kepada Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro (kiri) terkait dengan durian kromo yang dibudidayakan secara organik di kebun Tegar Galur, Desa Plana, Kecamatan S--

Ia telah melakukan teknik tersebut pada tahun 2007 atau sebelum bawor dikenal pada tahun 2014, yakni dengan menempelkan batang bawah saat pohon mulai membesar. Harapannya, bisa membantu penyerapan makanan yang dibutuhkan pohon durian.

Potensi Besar

Kesuksesan Ganjar dalam membudidayakan durian kromo secara organik hingga berhasil menembus sejumlah jaringan toko modern tersebut mendapat apresiasi dari Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro dengan mengunjungi kebun Tegar Galur di Desa Plana.

Bahkan, pria asli Wonogiri itu begitu terkesima dengan cita rasa durian kromo karena dia baru kali pertama merasakannya.

"Rasanya manis, enak sekali. Dagingnya tebal," ungkapnya.

Kendati telah sukses menembus toko modern, dia menyarankan durian kromo maupun varietas lainnya tidak hanya dijual dalam bentuk buah, tetapi dapat dijadikan sebagai makanan olahan sehingga ada nilai tambah.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi anjloknya harga durian saat panen raya seperti saat sekarang. Apalagi potensi durian di Banyumas sangat besar.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, jumlah tanaman durian di wilayah itu pada tahun 2023 mencapai 49.047 pohon dengan volume produksi mencapai 47.731,23 kuintal.

Jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, jumlah tanaman durian menunjukkan adanya kenaikan karena pada tahun 2021 terdapat 46.364 pohon dengan volume produksi mencapai 57.679,34 kuintal, sedangkan tahun 2020 terdapat 45.428 pohon dengan volume produksi sebesar 61.591,77 kuintal.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2019, terdapat penurunan karena saat itu jumlah tanamannya mencapai 114.730 pohon dengan volume produksi mencapai 155.596 kuintal.

Sentra durian di Kabupaten Banyumas tersebar di sejumlah kecamatan, namun yang terbesar pada tahun 2023 di Kemranjen karena terdapat 11.235 pohon dengan volume produksi mencapai 20.658 kuintal, Tambak yang memiliki 8.047 pohon dengan volume produksi 10.118,75 kuintal, Sumpiuh sebanyak 6.541 pohon dengan volume produksi 1.200 kuintal, Somagede sebanyak 5.350 pohon dengan volume produksi 1.360 pohon dengan volume produksi 1.360,7 kuintal, dan disusul wilayah lainnya.

Dengan potensi yang sangat besar tersebut, hilirisasi buah durian di Banyumas perlu dilakukan dengan menjadikannya sebagai makanan olahan seperti jenang atau dodol, aneka kue, dan sebagainya agar memiliki nilai tambah terutama ketika harga jual buahnya anjlok. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan