Dari Area Camping Ground Hingga Boat Untuk Keliling Danau
DANAU TALANG: Pemandangan alam di Danau Talang, Kabupaten Solok. Destinasi wisata ini mulai "booming" sekitar tahun 2020. FOTO: ANTARA/MIKO ELFISHA --
Danau Talang yang Memintal Masa Depan Warga Lebih Sejahtera
Danau Talang awalnya tidak terlalu dikenal. Termasuk oleh warga Sumbar. Namun setelah pembangunan jalan aspal, danau ini kini menjadi salah satu data tarik wisata di Sumbar.
---
ANGIN bertiup turun dari punggung perbukitan pada pagi yang menggigilkan raga di Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Angin itu membelai permukaan Danau Talang yang tenang, membentuk riak yang kemudian bergulung menjadi gelombang kecil semata kaki di pinggiran danau yang dipenuhi batu-batu besar, lalu menciptakan nyanyian alam yang lembut.
Sesekali nyanyian alam itu ditingkahi suara sepeda motor yang dibawa masyarakat sekitar untuk pergi ke ladang sayuran yang terhampar luas di sekeliling danau, dari lembah-lembah yang subur hingga pinggang perbukitan nan curam.
BACA JUGA:Fraksi PPP Beri Isyarat Dukung Hak Angket
BACA JUGA:Airlangga Sebut Tidak Ada Skenario Golkar Rebut Kursi Ketua DPR
Danau Talang itu tidak terlalu besar. Panjangnya sekitar 1,71 kilometer, lebar 0,94 kilometer, keliling 4,52 kilometer dengan kedalaman sekitar 90 meter.
Danau itu awalnya tidak terlalu dikenal bahkan oleh orang Sumatera Barat. Hal itu karena letaknya yang agak tersuruk dan tidak memiliki akses jalan yang memadai. Setelah jalan aspal dibangun pemerintah daerah pada 2020, Danau Talang baru mulai dikenal.
Pengunjung yang datang lebih dulu, mengunggah foto dan videonya di media sosial hingga banyak yang penasaran untuk datang ke danau yang semula tidak dikenal itu.
Apalagi pemandangan sepanjang jalan menuju Danau Talang yang terletak pada 1.500 mdpl memang memukau. Lanskap lembah yang didominasi tanaman sayur-mayur, perbukitan yang menghijau, hingga latar belakang danau dan Gunung Talang itu amat memanjakan mata.
Anak-anak muda di sekitaran danau melihat hal itu sebagai sebuah peluang untuk menghasilkan cuan atau keuntungan sekaligus membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Mereka mengambil peluang itu dengan membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) guna mengelola potensi wisata Danau Talang.