Desa Wisata Terhubung Dengan Smart Village

DIGITALISASI: Penerapan digitalisasi pembayaran di Pantai Minang Rua Desa Wisata Kelawi, Kabupaten Lampung Selatan. FOTO: ANTARA/RUTH INTAN SOZOMETA KANAFI. --

 Dengan adanya digitalisasi di desa wisata dapat memudahkan pokdarwis dalam melakukan transaksi sekaligus memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

 Secara bertahap pokdarwis desa itu juga akan memanfaatkan pemesanan paket wisata secara digital untuk mengakomodir wisatawan mancanegara yang mau berlibur. Saat ini, mereka yang terlibat masih belajar untuk membuat sistemnya, sebab operatornya semua dari warga desa yang telah dilatih.

 Dalam melengkapi pelaksanaan digitalisasi di Desa Wisata Kelawi, pokdarwis setempat telah bekerja sama dengan penyedia jasa internet agar jaringan internet bagi wisatawan tetap terjamin, guna mengantisipasi adanya gangguan teknis akibat jaringan tidak stabil.

Jaringan internet yang disediakan oleh pokdarwis itu pun dapat digunakan oleh masyarakat desa setempat, dengan membayar nominal tertentu sesuai paket langganan.

 Adanya penerapan digitalisasi desa wisata di Kelawi oleh pokdarwis menjadi bukti bahwa masyarakat desa pun mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memberdayakan beragam potensi yang ada di desanya.

 Melalui digitalisasi desa wisata, tanpa disadari telah membantu daerah Sai Bumi Ruwa Jurai itu dalam mengembangkan sektor pariwisata yang juga didukung dengan banyak potensi wisata yang tersebar di 15 kabupaten dan kota.

 Bahkan, perkembangan pesat pariwisata Lampung tampak jelas saat pemerintah pusat menempatkan proyek strategis nasional (PSN) yang masih bernuansa pariwisata, yakni Bakauheni Harbour City di Kabupaten Lampung Selatan.

 Berkembangnya pariwisata Lampung itu terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan domestik pada periode Januari-September 2023, pasca-COVID-19 yang mencapai 10 juta wisatawan, jauh melebih target yang ditetapkan di 2023 yang hanya sebanyak 5,49 juta wisatawan.

Wisatawan tengah menikmati salah satu area wisata green canyon di Pantai Minang Rua Desa Wisata Kelawi, Kabupaten Lampung Selatan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Digitalisasi di desa wisata ternyata juga dapat menjadi pengungkit pengembangan wisata lokal Lampung dengan memudahkan warga desa dapat mengakomodir pembayaran, promosi, hingga pemesanan paket wisata di desanya secara digital.

 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung mencatat pemanfaatan layanan digital di desa wisata membuat segala pelayanan kepariwisataan menjadi lebih praktis, efisien, dan efektif.

 Pelaksanaan digitalisasi desa wisata ini akan selaras dengan program Smart Village, dimana masyarakat desa diperkenalkan dengan penggunaan digitalisasi di lokasinya masing-masing.

 Dengan adanya integrasi tersebut diharapkan dapat mendorong kemakmuran masyarakat desa dan mengembangkan desa wisata menjadi lebih maju.

 Saat ini strategi pemerintah daerah adalah menjalin kerja sama dengan media sosial serta media massa untuk mempromosikan objek wisata secara digital. Jadi masyarakat yang ada di desa wisata juga seharusnya mengenal teknologi digital agar memiliki keselarasan.

 Di Provinsi Lampung tercatat ada 129 desa wisata yang terus dikembangkan, dan sumber daya manusianya perlu dilatih untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Dari 129 desa wisata di Lampung ada 27 desa wisata di Kabupaten Lampung Utara, 20 desa wisata di Pesawaran, 12 desa wisata di Way Kanan, 15 desa wisata di Lampung Selatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan