Kemenag Jambi Diminta Cek, Ponpes Harus Punya Guru Psikologi
Gubernur Jambi Al Haris --
BACA JUGA:Terkait Dugaan Kecurangan PPPK Kerinci, Penyidik Polda Akan Periksa Saksi dari Pusat
Tujuannya aagar tidak ada lagi kejadian-kejadian tewasnya santri di Ponpes Jambi.
‘‘Ini akan kita bicarakan lagi secepatnya mengenai hal ini, adanya guru Psikologis,’‘ terang Al Haris.
Al Haris mengaku dirinya prihatin atas kejadian di dunia pendidikan islam ini, dan dirinya mempercayakan prosesnya sesuai aturan yang berlaku di kepolisian.
‘‘Jadi untuk kasus santri ini kan sekarang sudah ditangani pihak kepolisian, dan sudah ada tersangkanya. Kita perihatin melihat ada santri yang tega menghabisi nyawa temannya sendiri dan ini yang mesti kita ubah lagi segera sistem pendidikan santri di Ponpes di Jambi ini,’‘ kata Al Haris.
Kuasa hukum keluarga korban Airul, Rifki Septino juga meminta Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi dan Kabupaten Tebo untuk turun mengecek layak atau tidak Ponpes Raudhatul Mujawiddin untuk tetap diteruskan.
BACA JUGA:Berhasil Ungkap Kasus Meinggalnya Santri AH, Kuasa Hukum Korban Apresiasi Kerja Polda Jambi
BACA JUGA:Tidak Ditemukan Trauma Aliran Listrik, Penyebab Kematian Santri AH Patah Batang Otak Tengkorak
Menurutnya, Ponpes Raudhatul Mujawiddin sudah menyimpang dari prinsip Ponpes itu sendiri, yang seharusnya mengajarkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
‘‘Itu Kemenag turun lokasi, jangan diam saja. Ingat Ponpes itu di bawah naungan Kemenag. Periksa masih layak atau tidak Ponpes ini untuk diteruskan,’‘ kata Rifki. (*)