Tak Dioperasikan Sejak 2019
Anggarkan Rp 8 M Perbaiki IPA Benteng
JAMBI - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mayang Kota Jambi, sejak akhir 2019 sudah tidak mengoperasionalkan lagi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Benteng. Hal itu dikarenakan adanya permasalahan pada IPA tersebut.
"Jadi 2019 itu tahun terakhir kita mengoperasionalkan IPA Benteng, karena ada kendala teknis," kata Direktur Teknik, Perumdam Tirta Mayang, Muztazal Khomidi.
Khomidi mengatakan, ada persoalan di Water Treatment Plant (WTP) IPA Benteng, selain itu juga, beberapa bagiannya sudah keropos.
IPA Benteng itu, seharusnya memiliki kapasitas produksi 220 liter per detik. Namun, terakhir difungsikan, kemampuannya hanya 20 liter per detik.
"Kalau kita naikkan, yang tersalurkan ke konsumen air Sungai Batanghari," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk menggantikan IPA Benteng, sementara ini dicover oleh IPA yang berkapasitas 600 liter per detik.
"Untuk mencukupi distribusi ke wilayah Jambi Timur nanti akan kita perbaiki untuk Intake Benteng, tapi setengah dulu. Kapasitasnya kan 220 liter per detik, kita perbaiki 110 liter per detik dulu," ujarnya.
Untuk kebutuhan anggaran Khomidi mengatakan, memperbaiki setengah kapasitas dari Intake Benteng tersebut 110 liter per detik dibutuhkan anggaran sekitar Rp 7 sampai Rp 8 miliar.
"Perbaikan mulai tahun ini, diperkirakan pertengahan 2024 sudah beroperasi," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun menyebutkan jika persoalan intake dan juga jaringan menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.
"Berdasarkan pemaparan dari manajemen PDAM, jaringan-jaringan ini ternyata masih banyak jaringan lama sehingga butuh peremajaan," katanya.
Selain itu, kata Junaedi pengoptimalisasi intake juga diperlukan untuk mengejar target produksi 2.000 liter per detik.
"Semua kerusakan alat, harus dimaksimalkan. Baik intake maupun IPA harus diperbaiki. Anggarannya semua sudah dihitung. Sekarang kapasitas produksi hanya 1.400 an liter per detik, harus ditingkatkan dan dikejar ke 2.000 liter per detik," katanya.