Terkait Proyek Batu Andesit dan Bollard, BPK Diminta Periksa Dinas PUPR Sungai Penuh
Batu Andesit yang mengantikan aspal di depan Gedung Nasional Sungaipenuh, mulai rusak dan bergelombang karena longgar.--
SUNGAI PENUH, JAMBIEKSPRES.CO- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sungai Penuh mendapat sorotan pedas dari warga setempat terkait sejumlah proyek infrastruktur yang dinilai amburadul.
Meskipun anggaran besar telah dialokasikan, hasilnya jauh dari memuaskan dan justru menimbulkan kerusakan yang merugikan.
"Pemeliharaan proyek-proyek tersebut kurang memuaskan. Sudah berulang kali diperbaiki, namun hasilnya tetap sama, bahkan semakin buruk," ungkap seorang warga.
Kritik ini menjadi sorotan serius, terutama karena bertepatan dengan kunjungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke Sungai Penuh.
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Kerinci dan Sungai Penuh, Warga Terkejut dengan Debit Air Besar
BACA JUGA:Maju Pilwako Sungai Penuh, Noviar Zen Lirik Dukungan dari PDIP
Aktivis menyoroti dua proyek utama, yaitu pemasangan batu andesit dan bollard.
Salah satu warga, Andre, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penggantian aspal dengan batu andesit di depan Gedung Nasional Sungaipenuh.
"Naik motor di jalan depan Gedung Nasional, seperti naik kudo. Dulu cukup dengan aspal, Puluhan tahun jalan tersebut mulus. Kalau kondisi sekarang, bukan mempercantik, malah merusak pemandangan," katanya dengan nada kecewa.
Sutrisno juga menambahkan, "Sudah habis milyaran, malah memperburuk pemandangan."
Bukan hanya itu, bollard di trotoar pusat Kota Sungai Penuh juga dinilai rapuh dan rusak. Bahkan ada yang sudah patah dan mengelupas.
BACA JUGA:Puluhan Mobil Dinas Pemkot Sungai Penuh Nunggak Pajak, Polres Kerinci Ambil Tindakan
BACA JUGA:Sidak Walikota Ahmadi untuk Memastikan Pelayanan di RSUD MH Thalib Sungai Penuh