Sempat Jadi Kantor Pusat Perusahaan Minyak Milik Belanda

GEDUNG PERWIRA: Sepeda motor melintas di depan Gedung Perwira, kompleks Kantor Pusat lama PT Pertamina, Jakarta, Rabu (6/3/2024). --

Cerita Gedung Perwira yang  Berdiri Gagah di Pusat Kota Jakarta

Cuaca begitu cerah,  awan biru menghiasi langit Jakarta. Riuh suara kendaraan bermotor melaju kala menapakkan kaki di sekitar Gedung Perwira di kompleks Kantor Pusat lama PT Pertamina, Jakarta.  

 

SETAPAK melangkahkan kaki mendekati gedung, pandangan menyapu sekeliling kompleks gedung yang dikelilingi pepohonan hijau yang meneduhkan sekitarnya.

 Kompleks gedung yang terletak berseberangan dengan Masjid Istiqlal, serta dekat dengan jalur Transjakarta ini sekilas biasa saja, layaknya gedung-gedung pada umumnya di Jakarta. Namun, di tempat inilah  tersimpan harta karun, yakni  sejarah gedung yang menyertainya .

Gedung Perwira bernuansa putih dengan atap cokelat. Bangunan di Jalan Perwira 6, Jakarta Pusat, ini merupakan cagar budaya yang dikuatkan dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 tahun 1993. Dengan predikat itu, kian meneguhkan keberadaannya sebagai bangunan yang bernilai penting,  bersejarah serta memiliki nilai pengetahuan bagi masyarakat luas.

 Gedung yang kental dengan nuansa kolonial ini memiliki peranan penting dalam sejarah berdirinya PT Pertamina, perusahaan di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

 Bangunan masih tampak kokoh dengan tersemat profil khas masa kolonial Belanda di tiap sudut bagian gedung. Keberadaan menara di sudut bangunan dengan logo PT Pertamina, kian menambah kegagahannya.  Gedung itu telah melewati berbagai zaman silih berganti. Gedung ini  juga mengalami berbagai fungsi  hingga akhirnya pada 1957 digunakan sebagai kantor pusat lama PT Pertamina.

Bila menilik bagian interior salah satu area, yakni di gedung departemen komunikasi, tampak kokoh tiang penyangga di samping kanan kiri tangga dengan hiasan batu alam berwarna hitam.

Tangga di tengahnya tampak jelas menjadi pengantar menuju ruang lain, bahkan seakan siap mengantarkan pengunjung ke ruang dan waktu yang berbeda dari masa sekarang yang sarat akan modernisasi.

 “Gedung ini telah melalui berbagai zaman dan fungsi serta kependudukan hingga pada 1957 diserahkan pada Pertamina dan menjadi perkantoran hingga saat ini,” ujar Vice President Communication PT Pertamina, Fadjar Santoso.

 Menurut Fadjar, capaian keberhasilan PT Pertamina tak lepas dari peran Gedung Perwira yang menjadi sentral perkantoran PT Pertamina pada masa tersebut. Karenan itu, sejumlah upaya terus dilakukan untuk merawat gedung yang sarat akan sejarah ini.

Merawat Sang Perwira

 Menjadi hikayat yang lekat dengan pertumbuhan perusahaan dalam mengelola minyak dan gas bumi sedari awal, Gedung Perwira senantiasa mendapatkan tempat spesial.

Tag
Share