Kemendikbud Minta Prioritaskan Keselamatan dalam Kegiatan Pembelajaran

Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, mengalami kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan pernyataan penting terkait keamanan dalam konteks kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan.

Anang Ristanto, Pelaksana Harian Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, menegaskan bahwa keselamatan siswa harus menjadi fokus utama dalam segala aspek pembelajaran.
Kejadian tragis yang menimpa rombongan pelajar SMK asal Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, dengan 11 korban jiwa, menunjukkan urgensi perlunya perhatian ekstra terhadap faktor keamanan di lingkungan pendidikan.

BACA JUGA:13 Tim Mahasiswa Unja Terima Pendanaan dari Kemendikbudristek

BACA JUGA:Kemendikbudristek Restui Prodi Spesialis Obstetri dan Obgyn UMI

"Ini adalah saat yang tepat bagi semua pihak terlibat untuk mekejamastikan bahwa setiap siswa merasa aman dan nyaman saat belajar," ujarnya.
Kemendikbudristek bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tengah melakukan langkah-langkah konkret dalam menindaklanjuti insiden ini dan akan terus memantau perkembangannya.

"Kami mengirimkan ungkapan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban dan seluruh komunitas sekolah yang terkena dampak tragedi ini," tambah Anang.
Di sisi lain, Ubaid Matraji, seorang Pengamat Pendidikan, menyuarakan kebutuhan akan regulasi yang lebih ketat terkait kegiatan wisata belajar.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Sebut Pengembangan AI Dukung Pemajuan Pendidikan Perguruan Tinggi

BACA JUGA:Kemendikbudristek Dukung Reputasi Perguruan Tinggi Lewat PKKPT

Menurutnya, aturan yang lebih ketat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan beban finansial kepada siswa tetapi juga tidak menimbulkan tekanan ekstra terhadap mereka.

"Kita membutuhkan aturan yang jelas dan terperinci untuk mengatur kegiatan wisata belajar sehingga tidak hanya dianggap sebagai bagian formal dari kurikulum sekolah," tegasnya.

Sementara itu Kemendikbudristek serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti kecelakaan tragis yang menimpa pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Subang.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Paparkan Syarat Perguruan Tinggi yang Diakui Dunia

BACA JUGA:DPR Minta Kemendikbudristek Pastikan TPPO Magang Tak Terulang
"Pada saat ini, kami terus menjalin koordinasi yang erat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan SMK Lingga Kencana Depok untuk mengikuti perkembangan terkait peristiwa ini," ungkap Anang Ristanto, Pelaksana Harian Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek.
Anang juga menjelaskan bahwa pihak Kemendikbudristek telah mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada mereka yang tengah berduka.

"Kami ingin menegaskan bahwa keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam semua aspek pembelajaran dan kegiatan di sekolah," tambahnya.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Bogor-Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Sudarsono, menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap acara pelepasan siswa setelah kejadian tragis ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan