DKI jadi DKJ, Menuju Kota Global dan Bisnis
TUGU MONAS:Pengunjung menyaksikan video mapping di Tugu Monas, Jakarta, Minggu (20/8/2023). --
Dari hasil kajian lembaga tersebut menunjukkan empat poin untuk menjaga Jakarta agar tetap sebagai megapolitan. Pertama, bagaimanapun Jakarta harus merevitalisasi fungsinya, jangan sekadar untuk belanja dan kantor.
Kedua, bagaimana menjaga aksesibilitas di dalam kota Jakarta agar tetap baik. Rasio jalan di Jakarta ini memang jauh di bawah kota-kota besar lainnya di dunia. Untuk menjawabnya bukan berarti hanya membangun jalan, tetapi bagaimana tata kotanya, transportasi publiknya harus ada visi yang lebih besar lagi.
Ketiga, Jakarta juga harus menjaga keterkaitan dengan wilayah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan lain sebagainya terutama dalam masalah ekonomi. Keempat yaitu menjaga fungsi Jakarta sebagai kota yang berpenghuni.
"Jadi (perlu) ada rusun yang murah ada di tengah-tengah kota sehingga perekonomian di tengah kota bisa hidup serta semakin efisien," katanya.
Jakarta sebentar lagi memang melepaskan statusnya sebagai ibu kota negara. Dengan terlepasnya status tersebut, tentu ada beberapa keistimewaan yang didapatkan selama ini akan hilang, terutama dari segi pendapatan daerah.
Akan tetapi, permasalahan tersebut bukanlah satu-satunya yang mengadang Jakarta. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
Jika semua tantangan itu bisa diatasi oleh pemimpin mendatang maka tujuan Jakarta sebagai kota global dan bisnis dapat terwujud seperti direncanakan. (ant)