Demolish di Gunung Marapi Dihentikan

GUNUNG MARAPI:Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari kawasan Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu lalu (15/6/2024). BNPB memastikan tidak akan melanjutkan demolish atau peledakan batuan (material vulkanik) berukuran besa--

 

PADANG-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak akan melanjutkan demolish atau peledakan batuan (material vulkanik) berukuran besar di sekitar kaki maupun lereng Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).

"Untuk demolish programnya memang sudah diakhiri," kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto saat dihubungi di Padang, Rabu.

Agus Riyanto menjelaskan penghentian peledakan batuan tersebut setelah melalui sejumlah pertimbangan dan kajian dari berbagai pihak. Saat di awal demolish dilakukan di Kabupaten Agam, sejumlah batu tidak langsung terbelah atau meledak.

Dari evaluasi yang dilakukan BNPB terdapat beberapa batuan besar yang menancap cukup kuat ke perut bumi sehingga tidak berhasil diledakkan. Apabila dipaksakan, BNPB mengkhawatirkan hal itu justru dapat merusak struktur lainnya.

Sejak demolish pertama kali dilakukan, tepatnya akhir Mei 2024, tim telah meledakkan dua hingga tiga kali batuan material Gunung Marapi yang menumpuk di sekitar lereng gunung api aktif itu.

"Paling tidak kemarin batuan yang agak besar di bagian hulu Kabupaten Agam sudah tertangani dan diharapkan dapat mengurangi risiko," ucapnya.

Demolish merupakan salah satu dari empat upaya kesepakatan pemangku kepentingan terkait penanggulangan bencana lahar dingin Gunung Marapi yang menerjang Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

BNPB melihat untuk melakukan normalisasi sungai yang berhulu dari Gunung Marapi membutuhkan tenaga, upaya, serta waktu, yang cukup panjang. Oleh karena itu BNPB akan fokus pada penanganan prioritas seperti pembangunan sabo dam hingga pemasangan alat pendeteksi dini atau yang disebut juga dengan early warning system.

Upaya-upaya tersebut diharapkan menjadi solusi penanganan atau mitigasi kebencanaan, khususnya potensi ancaman banjir lahar dingin yang dapat menerjang pemukiman warga. (ant)

 

 

Tag
Share