Pengukuran Stunting Jauh dari Target, Realisasi Baru 45,35 Persen dari Target 90 Persen

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi, Putut Riyatno--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pengukuran dan penimbangan anak dalam pencegahan stunting (pertumbuhan kerdil) di Provinsi Jambi masih jauh dari target. Pada rapat evaluasi capaian pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan Stunting 2024 pada Jumat (21/6), Jambi masih jauh dari target 90 persen.

Hal ini tak dipungkiri oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi, Putut Riyatno.

"Untuk Provinsi Jambi data yang masuk tadi melalui website sekitar 45,35 persen cakupan yang sudah diukur dan ditimbang sampai hingga Kamis (20/6)," ujar Putut kepada Jambi Ekspres (21/6).

Diakuinya, target pengukuran dan penimbangan anak ini minimal di angka 90 persen. 

BACA JUGA:WOW! Harga Emas Antam Meroket Rp16.000 Menjadi Rp1,371 Juta per Gram

BACA JUGA:Film Drama Romansa

"Semoga bisa tercapai untuk semua balita di kawasan posyandu itu bisa dilakukan pengukuran dan penimbangan. Pada akhirnya akan tergambar data-data pengukuran stunting di pusat dari Provinsi Jambi," terangnya.

Dari capaian yang belum maksimal itu, pihaknya mencoba untuk melakukan koordinasi dengan tim di lapangan, di kabupaten dan desa untuk bisa mengecek posyandu-posyandu mana yang belum mengaktifkan penimbangan dan pengukuran balita ini. 

"Kami sedang mengumpulkan data itu dan mudah-mudahan dalam dua hari ini bisa diambil datanya. Adapun perkembangan untuk intervensi ini berakhir di bulan ini pada tanggal 30 Juni," tegasnya.

Putut menghimbau kepada petugas di lapangan, terutama dari BKKBN diwakili BKKD untuk berkoordinasi dengan Puskesmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam pelayanan dan pergerakan kepada masyarakat. Terutama kepada balita atau ibu hamil yang tidak hadir di posyandu itu. 

"Mungkin karena kesibukan jadi bisa dilakukan penjemputan untuk ditimbang dan diukur kepada mereka yang tidak hadir," sebutnya.

Kata Putut, meski belum sampai target sudah ada perubahan angka capaian pengukuran dan penimbangan dari data terdahulu. Dan pada akhir Juni dilakukan berbagai kegiatan di daerah.

"Hari ini (Jumat) juga ada pelayanan di desa Olak Rambahan, Kecamatan Pemayung, Batanghari bersama Bapak Deputi Sosial dan Ekonomi TPPS Pusat. Kita ke sana untuk pelayanan itu dan semoga nanti di akhir bulan bisa meningkat," ucapnya.

Ditegaskannya, untuk posisi angka Stunting Jambi termasuk terendah se-Indonesia. Dimana data secara nasional yang sudah dirilis melalui Survei Kesehatan Indonesia, Jambi sudah 13,5 bahkan jadi tingkat dua setelah Bali. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan