Ditemukan 1 Titik Panas, Siapkan 8 Ton Garam Untuk Modifikasi Cuaca di Jambi

MODIFIKASI CUACA : Persiapan modifikasi cuaca di Provinsi Jambi. Sebanyak delapan ton bahan semai NaCl (garam) dipersiapkan dalam operasi tersebut. FOTO: TANGKAP LAYAR/JAMBIEKSPRES --

 Operasi OMC di Jambi direncanakan berlangsung selama 12 hari, dan diharapkan mampu meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah rawan kebakaran, mengurangi titik api, serta memastikan keberlangsungan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.

 Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi Ibnu Sulistyono mengatakan selama OMC akan dilakukan penyemaian atau penaburan garam di awan yang berpotensi menghasilkan awan hujan.

 Ia menyebutkan frekuensi penyemaian garam ini akan berbeda setiap harinya. Penyemaian dilakukan di ketinggian empat ribu hingga tujuh ribu kaki

 Pemilihan bulan Juni untuk modifikasi cuaca, kata dia, karena berdasarkan pantauan BMKG pada

Juni di Jambi masih terdapat awan yang berpotensi menjadi hujan. 

Sebaliknya, pada Juli 2024 di Provinsi Jambi udah memasuki puncak musim kemarau, potensi awan hujan semakin berkurang.

BACA JUGA:UPDATE CUACA! BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah di Jambi

BACA JUGA:UPDATE CUACA! BMKG Prediksi Provinsi Jambi dan 18 Provinsi Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem

Riau Semai Garam 6.400 Kg 

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan penyemaian garam di langit Riau sebanyak 6.400 kg melalui Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau program hujan buatan, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hujan buatan tersebut sudah berjalan selama dua periode di Riau dan saat ini sudah memasuki periode kedua setelah periode TMC pertama digelar saat kedatangan Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2024, peringatan Hari jadi Pancasila, di Dumai.

"Kini TMC masih jalan, dan saat ini sudah masuk periode kedua, kalau periode pertama waktu kunjungan Pak Presiden Joko Widodo ke Riau pada 1 Juni 2024 itu," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Sabtu.

Menurut Edy Afrizal untuk TMC periode kedua ini dijadwalkan masih akan berlangsung hingga 1 Juli 2024 sebagai upaya pencegahan kebakaran di kabupaten dan kota se-Riau.

TMC sudah disemai sebanyak 6.400 Kg, namun kini masih ada stok garam untuk disemai lagi sebanyak 8.000 Kg.

"TMC akan terus dilakukan kendati di Riau kini nihil karhutla. Kebakaran terakhir di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak kemarin. Tapi sudah padam, karena kemarin tinggal pendingin dan ditambah lagi hujan Jumat (21/6/2024) malam," katanya.

Tag
Share