Pemeliharaan IJD Hingga Desember, Jalan Mulus dan Petani Sebut Harga Nanas Meningkat
JALAN INPRES: Pekerjaan Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023 di Provinsi Jambi sangat dirasakan masyarakat.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pekerjaan Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023 di Provinsi Jambi dirasakan masyarakat setempat. Meski masih mulus, jalan daerah yang ditangani pusat ini masih garansi masa pemeliharaan hingga Desember 2024.
Adapun beberapa jalan itu seperti terdapat di Kabupaten Muaro Jambi. Yakni seperti IJD Tangkit atau tepatnya berada di Tugu Nanas Desa Tangkit Baru. Pekerjaan jalan aspal sepanjang 3,5 Kilometer dan lebar 6 meter.
Lalu juga ada IJD Preservasi Jalan Simpang Ahok (Kota Jambi)-Simpang Pasar Buper-Bumi Perkemahan Pramuka (1,2,3) alias Ahok 1,2 dan 3 juga di Kecamatan Sungai Gelam. Serta IJD Talang Duku.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 kegiatan jalan Ahok, Rudi Juharni mengatakan ruas jalan itu juga masih masa pemeliharaan sampai 1 tahun. Desember 2024. Jalan Ahok 1 hingga 3 ini total sepanjang 13,7 kilometer.
BACA JUGA:Akan Turunkan Tim Psikolog Dampingi Pelajar SDN 212 Kota Jambi
BACA JUGA:Kegiatan Disdik Dapat Pendampingan Kejati
"Sejauh ini jalan masih bagus. Belum ada yang rusak sejak 6 bulan karena kualitas pekerjaan sesuai spek. Apalagi jalan sering dilewati angkutan batu bara selain truk pertanian," tegasnya.
Selain itu 30 menit setelah jalan Ahok itu, terdapat IJD Talang Duku. PPK 1.1 Indra mengatakan jalan Talang Duku sepanjang 2,4 Kilometer.
"Jalan ini mempermudah distribusi industri ekonomi yang keluar masuk Pelabuhan Talang Duku," ucap Indra.
Selanjutnya, terdapat IJD Tangkit berupa pekerjaan jalan aspal sepanjang 3,5 Kilometer dan lebar 6 meter.
Pihak Kontraktor pekerjaan jalan Tangkit, Ngadiran mengatakan tetap dilakukan pemeliharaan 1 tahun setelah jalan rampung, atau hingga Desember 2024 mendatang. Namun sejauh ini jalan masih baik dan tak ditemukan perbaikan berarti.
"Apabila ada kerusakan tetap kita perbaiki dan saat ini masih normal. Di jalan ini juga dilengkapi drainase sepanjang 80 meter karena ada kondisi tanah lebih rendah dibanding jalan," ucapnya.
Muhammad Aras, Petani Nanas di Tangkit Baru mengungkapkan, setelah jalan bagus perjalanan membawa nanas tak lagi menemui jalan berlubang.
"Sekarang jalan rampung berubah drastis, dulu pembeli dari luar juga takut kesini karena jalan rusak. Sekarang jalan dari pangkal ke ujung sudah mulus," katanya.