Yayasan BUMN Harus Bertransformasi

JAKARTA-Menteri BUMN Erick Thohir mengarahkan Yayasan BUMN untuk bertransformasi melihat tantangan kesehatan pada masa depan melalui bekal sosial yang diperoleh selama  pandemi COVID-19.

"Saya tidak lupa bagaimana setiap malamnya saya menerima telepon, dimana banyak masyarakat Indonesia kesulitan mendapatkan akses perawatan. Dapat akses untuk oksigen, bahkan keesokan harinya saya mendapat pesan sudah ada yang mendahului kita," kata Erick Thohir dalam agenda Relaunching Yayasan BUMN di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat.

Yayasan BUMN pada saat pandemi, kata Erick, mendirikan dapur umum hingga mengalihfungsikan Wisma Atlet untuk Asean Games menjadi fasilitas rumah sakit untuk menampung belasan ribu pasien terjangkit COVID-19.

Selain itu Yayasan BUMN juga mendorong vaksinasi gratis di berbagai tempat, seperti Surabaya, Jakarta, dan berbagai pelosok di Tanah Air.

"Yang luar biasa, Yayasan BUMN mendapat kepercayaan donasi dari sektor swasta yang hampir mendekati Rp300 miliar, disumbang melalui Yayasan BUMN," kata Erick Thohir.

Dana hibah tersebut diarahkan oleh Yayasan BUMN untuk menambah kapasitas kebutuhan oksigen bagi pasien serta berbagai alat perlengkapan perawatan lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat pada saat itu.

Erick Thohir mengatakan kiprah sosial Yayasan BUMN juga memperoleh kepercayaan dari sejumlah lembaga internasional, antara lain dari Kota New York (Amerika Serikat) dalam bentuk dana hibah bagi penanggulangan COVID-19 di Indonesia.

Dalam kesempatan itu Erick mengarahkan bekal sosial yang dimiliki Yayasan BUMN untuk ditransformasikan merespons sejumlah tantangan kesehatan pada masa depan. Tantangan tersebut diantaranya terkait kesehatan anak melalui upaya peningkatan gizi ibu dalam menekan dampak stunting nasional, yang mencapai 6,3 juta di Indonesia.

Dampak stunting pada anak di bawah usia 5 tahun cenderung memiliki kemampuan belajar dan skor kecerdasan yang lebih rendah.

Isu berikutnya terkait kesehatan mental, dimana risiko depresi di kalangan remaja Indonesia menyentuh 61 persen dengan tingkat perawatan baru berkisar 10,4 persen. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan