Raudhah Menjadi Tempat Paling Favorit
MASJID NABAWI: Sejumlah umat muslim menunggu dimulainya shalat Jumat di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (28/6/2024). ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN/YU.--
Sosok nabi yang penuh dengan kemuliaan ibarat gelas yang telah penuh terisi oleh air. Sementara Umat Islam bagaikan piring yang menjadi tatakan gelas. Ketika gelas penuh tersebut diisi dengan air terus menerus, maka air itu akan tumpah meluber ke tatakan di bawahnya.
Pada konteks itu, ketika seseorang bershalawat untuk memuliakan Nabi Muhammad, maka kemuliaan dan keberkahan milik sang nabi akan kembali kepada orang yang bershalawat.
Rangkaian shalawat memang dapat diucapkan di manapun. Bahkan di setiap shalat sudah pasti setiap muslim mengucapkannya.
Namun, mengucapkan salam dan bershalawat di dekat makam nabi di Masjid Nabawi menghadirkan nuansa tersendiri. Sebuah nuansa yang sulit dilukiskan karena disampaikan di dekat makam dan rumah manusia yang selalu dirindukan.
Hal itu karena semua mafhum, setiap pecinta selalu ingin berada di dekat yang dicintainya, termasuk di rumah dan di masjid yang sering ditempati orang yang dicintainya. Hati menjadi bergetar melampaui getaran hati seorang manusia ketika melihat atap rumah kekasih cinta pertamanya. (ant)